“Staf-staf saya ini terutama yang masih usia dibawah 35 tahun menurut saya, studi PSL tidak ada ruginya. Apalagi sekaligus pemahaman terhadap isu lingkungan,” jelas Rohidin Mersyah.
Gubernur mengharapkan, ASN khususnya yang berusia dibawah 35 tahun mengambil studi ini, dari pada asal mengambil sekolah. Karena yang dibutuhkan cara berfikirnya dan itu dibentuk oleh sekolah berkompeten.
Rohidin juga menambahkan Sumber Daya Alam (SDA) yang dimiliki banyak sekali keunggulan, 43,6% adalah kawasan lindung. Ini membutuhkan evaluasi ekonomi, promosi, advokasi sehingga dibutuhkan pakar yang paham dibidang tersebut.
Mewakili Tim Manajemen PSL Pasca Sarjana Institut Pertanian Bogor Cecep Kusmana menjelaskan, dilakukannya sosialisasi ini selain dalam rangka pentingnya isu lingkungan dan sustainability yang menjadi isu dunia. Juga diharapkan lulusan dari PSL ini menjadi penggerak pembangunan daerah.
“Alhamdulilah disini ada contohnya lulusan PSL, Bapak Gubernur Rohidin Mersyah, beliau lulus tahun 2004 dan sekarang sudah menjadi Gubernur di Provinsi Bengkulu,” jelas Cecep Kusmana.
Hal ini menjadi kebanggaan. Kini lulusan PSL IPB telah mewarnai secara signifikan pembangunan di Indonesia, dan khususnya di Provinsi Bengkulu.
Cecep juga menambahkan IPB menggandeng pemerintah daerah untuk membentuk Indonesia makmur dimasa depan, khususnya dibidang pendidikan. Asal one the track Indonesia pasti akan makmur, pungkasnya.
“Kami ingin mewujudkan bahwa IPB ingin menjadi tulang punggung pertanian di Indonesia dalam artian luas,” jelas Cecep.
Tampak hadir dalam kegiatan itu, Tim Manajemen PSL Pasca Sarjana IPB juga sebagai narasumber, Widiatmaka dan Lina Karlinasari. Selain itu seminar ini juga di ikuti oleh Sekretaris Daerah sekabupaten/kota, Kepala OPD Provinsi Bengkulu, serta peserta lainnya. (HBN)