BENGKULU, Bengkulu Ekspress - Penemuan sesosok jenazah kembali membuat heboh warga Kota Bengkulu. Sekitar pukul 04.00 WIB, Selasa (16/10), seorang nelayan menemukan jenazah di Pantai Pasar Bengkulu, di Jalan Enggano Kelurahan Pasar Bengkulu, Kecamataan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Jenazah tersebut ditemukan dengan kondisi tertelungkup di pinggir pantai. Dengan mengenakan kaos warna hitam dan celana biru. Begitu menemukan jasad itu, saksi mata langsung melapor ke kepolisian.
Polisi yang menerima laporan langsung datang ke tempat kejadian perkara. Setelah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), jenazah tersebut dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara, Kota Bengkulu, untuk divisum.
Berdasarkan sidik jari dari olah TKP yang dilakukan, diketahui identitas jenazah Ade Putra Nugraha (25), warga Jalan Lombok No 09, Kelurahan Sungai Serut, Kecamatan Teluk Segara, Kota Bengkulu. Sementara itu dari hasil visum luar tidak ditemukan adanya tanda kekerasan atau bekas pukulan benda tumpul. Terkait penyebab korban meninggal dunia, masih akan dilakukan penyelidikan.
Kasat Reskrim, AKP Indramawan Kusuma Trisna SIK menuturkan, hasil visum dari jenazah Melan (56) warga RT 1 RW 1 Kelurahan Pintu Batu, Kecamatan Teluk Segera, juga tidak ditemukan adanya tanda kekerasan. Korban diduga kuat sudah meninggal sejak 3 hari lalu, karena mengalami sakit.
\"Sakit apa yang diderita korban kita belum tahu, yang pasti korban sudah meninggal sejak 3 hari lalu,\" pungkas Kasat Reskrim.
Kabar penemuan jenazah tersebut akhirnya sampai kepada keluarga Ade. Dari pengakuan kakak Ade, Orin Oktasari, diduga korban meninggalkan rumah sekitar pukul 03.00 WIB dinihari. Hal tersebut diketahui dari pengakuan suami Orin yang melihat pintu terbuka dan mengetahui korban sudah tidak ada di dalam rumah. Mereka tidak begitu menaruh curiga, karena mengira korban ikut berjualan baju ke pasar dengan orang tuanya.
\"Suami saya melihat pintu rumah terbuka, dan Ade sudah tidak ada di rumah. Kami tidak menaruh curiga, karena biasanya dia pergi pagi-pagi ikut jualan di pasar pekan,\" jelas Orin didampingi beberapa keluarganya menunggu di depan ruang jenazah RS Bhayangkara. (167)