RSUD Akui Klaim Jamkesmas Tekor

Senin 04-02-2013,13:54 WIB
Reporter : Rajman Azhar
Editor : Rajman Azhar

KEPAHIANG, BE - Direktur RSUD Kepahiang dr Hendrapala mengungkapkan, biaya operasional yang harus dikeluarkan RSUD terhadap pasien Jamkesmas dan Jampersal jauh lebih ketimbang klaim.

Akibatnya, rumah sakit menjadi tekor karena terpaksa menanggung kelebihan biaya yamg dikeluarkan. \"Memang benar, biaya operasionalnya tinggi. Sedangkan klaim dananya tidak seimbang. Saya kurang tahu bagaimana perhitungannya sehingga klaim lebih rendah. Padahal obat-obatan dan peralatan medis itu harganya mahal,\" ungkap Hendrapala.

Dikatakannya, mendapati kondisi tersebut, RSUD memerlukan tambahan dana untuk menutupi rendahnya klaim tersebut. Mengingat program Jamkesmas dan Jampersal sendiri merupakan program pemerintah pusat yang bertujuan untuk mempercepat pencapaian Milenium Development Goals (MDGs) tahun 2015. Yakni, untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

\"Mau tidak mau program ini tetap harus berjalan, karena merupakan program pemerintah pusat dan berlaku di seluruh Indonesia. Kami akan meminta pentunjuk dari DPRD bagaimana solusinya,\" katanya mengeluhkan.

Sebelumnya, anggota DPRD Kepahiang, Arbi SIP MM mengatakan ia pernah mendapat data klaim Jampersal dan Jamkesmas hanya sekitar Rp 1,5 juta. Sementara biaya pengobatan dan persalinan mencapai Rp 3 Juta. \"Ada dua akses yang bisa digunakan masyarakat yakni Jampersal dan Jamkesmas. Kalau klaimnya kecil, tentu RSUD akan merugi. Ini perlu menjadi perhatian kita bersama,\" ujarnya. (505)

Tags :
Kategori :

Terkait