Harga Merosot, Petani Lada Butuh Perhatian

Harga Merosot, Petani Lada Butuh Perhatian

MAJE, Bengkulu Ekspress - Ditengah merosotnya harga jual lada di Kabupaten Kaur khususnya yang hanya berkisar Rp 40 hingga Rp 50 ribu per kilogram, membuat petani Kecamatan Maje kurang bersemangat dalam mengembangkan sektor perkebunan unggulan tersebut. Untuk itu, para petani lada ini membutuhkan perhatian pemerintah agar bisa mempertahan dan mengembangkan tanamannya lada tersebut.

“Kami dari petani lada butuh perhatian pemerintah sebab tanaman mereka makin lama, makin tidak produktif, dan harga lada ini terus turun,” kata Darius ketua kelompok tani lada Sumber Rejeki Desa Sinar Mulya Kecamatan Maje beberapa hari lalu.

Dikatakannya, rendahnya harga lada tersebut sudah cukup lama dirasakan dan tak kunjung normal. Untuk itu, iameminta agar dinas terkait agar mencari solusi dari pemerintah agar harga lada tidak semakin merosot. Sebab, apa yang saat ini terjadi, sangat berdampak pada perkembangan perkebunan lada pada kelompok tani sumber rejeki.

“Sekarang ini butuh perhatian, salah satu yang kam butuh ini cara merawat lada agar tanaman lada ini bertahan. Karena kalau seperti ini kami khawatirkan, semakin waktu harganya kian turun,” ujarnya.

Ditambahkannya, lada merupakan tanaman yang tengah menjadi unggulan masyarakat setempat. Akan tetapi kata dia, jika harga lada tak kunjung membaik, tidak menutup kemungkinan banyak petani mulai meninggalkan tanaman rempah itu. Untuk itu peran pemerintah dalam membantu petani sangat diharapkan, agar sektor perkebunan lada dapat kembali bergairah.

“Sebenarnya ini permasalahan lama yang tidak hanya dialami oleh petani lada saja. Saya berharap dengan propasal yang sudah saya masukan ini ada tangapan dari pemerintah dan bantuan dalam mengelola tanaman lada ini,” harapnya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: