Gadis Tewas Gantung Diri
ARMA JAYA, Bengkulu Ekspress- Gadis bernama Denai Fitri (20) warga Desa Pagar Banyu Kecamatan Arma Jaya Kabupaten Bengkulu Utara ditemukan tewas gantung diri. Korban pertama kali ditemukan oleh kakaknya ketika pulang ke rumah di Desa Kali masih dalam kecamatan setempat dari kebun nyadap karet sekitar pukul 15.50 Wib, Sabtu (3/3).
‘’Korban pertama ditemukan oleh kakak kandungnya yang pulang dari kebun karet,’’ ujar Kapolres Bengkulu Utara, AKBP Ariefaldi Warganegara SH SIK MM melalui Kasat Reskrim AKP Jufri SIK kepada Bengkulu Ekspress, Sabtu (3/3).
Kronologis kejadian berdasarkan data terhimpun, korban Jumat malam (2/3) menginap di rumah kakaknya, lantaran bertengkar dengan orang tua. Pagi harinya, sang kakak bersama suami pamit pergi ke kebun karet. Kemudian, ketika pulang dari kebun, melihat rumah dalam keadaan terkunci dari dalam. Setelah dipanggil tidak ada yang menjawab, sehingga menimbulkan kecurigaan. Akhirnya kakak ipar korban mencongkel jendela kamar depan agar dapat masuk ke dalam rumah. Setelah berada di dalam rumah dan mencari keberadaan korban, barulah mendapati korban telah tergantung di dapur menggunakan tali.
‘’Setelah melihat korban tergantung di dapur rumah, kakak ipar korban memotong tali itu menggunakan parang dan menurunkan korban. Namun, korban sudah dalam keadaan tidak bernyawa,’’ ungkap Kasat. Kasat melanjutkan setelah dilakukan identifikasi, dari tubuh korban tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. Hanya saja, ketika ingin dilakukan otopsi lebih lanjut, pihak keluarga korban menolak. Kemudian, jenazah dibawa ke rumah duka di Desa Pagar Banyu untuk dikebumikan besok (4/3).
‘’Berdasarkan hasil pemeriksaan sementara kita tidak temukan tanda-tanda kekerasan lain di tubuh korban. Kita sudah menyerahkan jasad korban kepada pihak keluarga, lantaran menolak dilakukan otopsi,’’ terangnya.
Tak hanya itu, disinggung adanya pertengkaran mulut antara korban dan kedua orang tuanya, Kasat membenarkan hal itu. Kemudian, korban pergi dari rumah dan menginap di rumah kakaknya di Desa Kali.
‘’Kita tidak mendalami kasus itu, lantaran pihak keluarga sudah menerima kejadian itu sebagai suatu musibah. Untuk itu, kita sudah meminta pihak keluarga menandatangani surat penolakan untuk otopsi,’’ pungkasnya.(816)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: