Curhatan Guru Jadi Viral

Curhatan Guru Jadi Viral

\"Disiplinkan

CURUP, Bengkulu Ekspress - Curhatan seorang guru SMKN 3 Rejang Lebong menjadi viral di jagat media sosial Facebook. Dimana curhatan sang guru melalui akun facebook Neade Suharto banyak ditanggapi dan dibagikan oleh para pengguna Facebook. Hingga pukul 16.00 WIB, Jumat (28/7) siang kemarin atau 20 jam dari curhatan tersebut ditulis, telah dibagikan sebanyak 713 kali dan disukai lebih dari 1.100 orang dan dikomentari sebanyak 930 komentar.

Curhatan sang guru tersebut, terkait dengan perilaku salah seorang pelajar SMKN 3 Rejang Lebong yang melakukan perlawanan terhadap dirinya saat mendisiplinkan sang siswa. Bahkan dalam curhatannya tersebut, Neade Suharto mengungkapkan bahwa sang anak telah melaporkan dirinya ke Mapolres Rejang Lebong karena diduga telah melakukan tindakan kekerasan.

Adapun curhatan yang ditulis diakun Neade Suharto tersebut adala; \"Awalnya mengabaikan status fb seorang murid yg krg sopan setelah rambutny di potong sama seperti seluruh siswa lain bbrp hr yg lalu. Namun berlanjut di hr ini ktka topi yg tidak di perbolehkan di sklh disita, siswa yg bersangkutan memandang guru dgn emosi sambil memegang keras topi tdk ingin diberikan.

*siswa yg bersangkutan sudah sering mendapatkan teguran dr sekolah krn melanggar tata tertib, sering kali melawan guru, memakai lipstic & lipgloss ke sekolah, memakai bedak, memakai accecoris wanita. (siswa bersangkutan laki2) Dilema yg ingin saya bagikan apakah guru di zaman ini harus apatis & membiarkan siswa2 bermasalah tanpa pembinaan? & ketika dibina siswa melakukan tindakan yg sudah melewati batas, apkh guru hnya diminta diam? Dimanakah wibawa seorang guru ktk dibentak murid & guru harus ttp diam? Apakah hny teori dlm kelas di buku yg guru boleh smpaikan, pendidikan sprti ap yg hrs disampaikan seorang guru dengan membiarkan murid & siswa melakukan kenakalan, pencurian, merokok, bolos, tawuran & tindakan yg tdk seharusny ada di sekolah.

Pendidikan seperti apakah di sekolah yg diharapkan para orang tua, ketika di rumah pun org tua sdh tdk peduli dgn prilaku anakny? Apakah harus menjadi apatis ketika guru yang peduli pada akhirny harus berurusan dgn UU.

Inilah yg membuat rekan2 saya sejawat banyak mengambil posisi aman dgn prinsip terpenting kewajiban mengajar di kelas, di luar kelas mata tertutup untuk prilaku siswa. Informasi terakhir siswa visum & melapor ke polisi. Saya tidak melakukan pemukulan, jika tangan saya smpai mengenai leher bersangkutan it krn reflek tgn terlepas stlh mengambil topi di tahan siswa bersangkutan. Jika tindakan saya ini salah, saya siap menanggung resiko untuk jalan guru yang telah saya pilih, menjadi salah satu guru yang peduli, bukan guru yg diam melihat murid & siswa melakukan perbuatan yang salah.

Mohon maaf jika ada yg kurang berkenan dengan tulisan saya. Saya Neade Suharto, seorang guru dan mengajar jurusan teknik sepeda motor di SMKN 3 Rejang Lebong-Bengkulu.\" Dalam curhatan tersebut, sang guru juga menyertakan beberapa foto sang anak dengan kelakuannya yang dinilai tak pantas. Beberapa komentar yang disampaikan para pengguna jagat maya diantaranya;

\"Lanjutkan pak guru dlm mendidik murid anda utk mjd baik akhlaknya...,\" komen akun Mumun Tadziroh.

\"Kami mendukungmu sobat. Biar dipenjara tapi kau tetap yang terbaik bagi kami. Waktu yang akan bicara,\" ungkap akun M Anshori Anshori.

\"Semua akibat HAM,\" sampai akun Fayp Spy. Kemudian \"Calon LGBT,\" tambah akun Nina Verina. Selain viral di akun media sosial Facebook, curhatan Neade Suharto juga dibagikan diakun media sosial berbagi foto Intagram oleh akun @curup_online. Postingan akun intagram @curup_online juga banyak mendapat tanggapan dari pemilik akun instagram yaitu, postingan tentangt curahatan Neade Suharto tersebut disukai oleh 286 orang dan dikomentari oleh 58 orang.

Terkait dengan masalah tersebut, Jumat pagi Bengkulu Ekspress mencoba mendatangi SMKN 3 Rejang Lebong. Kepala SMKN 3 Rejang Lebong Asep Suparman MPd menjelaskan bahwa Neade Suharto benar merupakan salah satu guru di sekolah yang ia pimpin. Bahkan kasus dalam curhatan yang disampaikan akun Neade Suharto memang benar adanya, hanya saja menurutnya sudah kasus tersebut sudah diselesaikannya secara kekeluargaan pada Jumat pagi kemarin.

\"Masalahnya sudah kita selesaikan secara kekeluargaan tadi pagi (Jumat pagi),\" aku Asep yang juga Sekretaris PGRI Kabupaten Rejang Lebong. Atas permasalah tersebut, menurut Asep baik guru maupun sang murid diminta untuk menyatakan permintaan maaf di akun media sosial masing-masing. Di sisi lain, Asep mengaku saat kejadian ia tengah melakukan tugas dinas di Kota Bengkulu, ia juga membenarkan bahwa sang anak yang berinisial Wa sempat ingin melaporkan kejadian tersebut ke Mapolres Rejang Lebong, namun laporannya tersebut belum diterima petugas kepolisian dan disarankan untuk menyelesaikan masalah tersebut ke kepala sekolahnya.

Laporan anak ini sendiri, juga berdasarkan dorongan teman-temannya, namun belum diterima polisi, karena anak tersebut mengaku belum melaporkan masalahnya ke kepala sekolah, lantaran saat kejadian saat tengah berada di Kota Bengkulu,\" terang Asep.(251)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: