Angkut Jenazah Pakai Rakit

Angkut Jenazah Pakai Rakit

PINO RAYA, Bengkulu Ekspress – Beberapa bulan terakhir warga Desa Tanjung Aur Dua Kecamatan Pino Raya, Bengkulu Selatan, terpaksa menggunakan rakit melintasi Sungai Air Pino untuk ke kawasan pertanian atau perkebunan, termasuk ke tempat pemakaman umum (TPU) yang ada di seberang desa.

Rusaknya jembatan gantung yang dibangun tahun 2015 di desa itu merupakan penyebabnya. Lantai jembatan yang sudah keropos dan ada beberapa papan yang hilang membuat warga tidak berani lagi melintasinya karena khawatir tercebur ke Sungai Air Pino.

“Jembatan di desa kami ini sudah lama rusak. Namun sekitar 4 bulan terakhir kami tidak berani lagi melintasinya, karena kerusakannya sudah parah. Setiap mau ke seberang desa, kami terpaksa menggunakan rakit. Termasuk membawa jenazah ke TPU juga menggunakan rakit,” ungkap Afri (30), warga setempat.

Afri mengungkapkan, bukan hanya sekali ini saja warga membawa jenazah menuju TPU menggunakan rakit, tetapi sudah sering. Dengan kondisi tersebut, ia berharap pemerintah dapat segera memperbaiki jembatan gantung itu, karena merupakan satu-satunya akses warga ke seberang sungai.

“Semoga dengan kondisi ini cepat diantisipasi pemerintah, sebelum berakibat fatal hingga warga hanyut terbawa arus saat menyeberangi sungai,” harap Afri.

Kepala Desa Tanjung Aur Dua, Taswin, mengaku akan menggunakan dana desa (DD) tahap kedua nanti untuk memperbaiki jembatan gantung tersebut. \"Ketika DD tahap dua cair nanti, akan kami alokasikan untuk memperbaiki jembatan agar bisa dilintasi kembali,” terang Taswin.(369)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: