Pangkalan Elpiji Dilarang Libur

Pangkalan Elpiji Dilarang Libur

\"gas\"BENGKULU, Bengkulu Ekspress - PT Pertamina meminta kepada 1.200 pangkalan gas elpiji di Provinsi Bengkulu untuk tetap beroperasi selama puasa Ramadhan hingga lebaran 2017 mendatang. Hal tersebut untuk menjaga suplai stok gas tetap tersedia selama Ramadhan dan lebaran.

Sales Executive LPG Rayon Jambi dan Bengkulu PT Pertamina, Parrama Ramadhan Amyjaya mengatakan demi menjaga kelancaran rantai distribusi elpiji hingga sampai ke tangan masyarakat, Pertamina melarang pangkalan untuk libur, kecuali hanya pada pada hari lebaran saja. Selain hari lebaran, seluruh pangkalan harus tetap buka.

\"Mengingat permintaan masyarakat pada Ramadhan cukup tinggi, dan akan terus meningkat sampai lebaran, maka dilarang untuk libur,\" kata Parrama.

Parrama memperkirakan, jika tidak beroperasi satu atau dua hari saja, maka yang terjadi ratusan tabung elpiji kuota pangkalan tersebut akan mengalami keterlambatan distribusi.

\"Ada sebanyak 1.200 pangkalan yang tersebar di seluruh daerah di Provinsi Bengkulu, semuanya sudah kita ingatkan agar tetap menjaga kelancaran suplai stok,\" ujar Parrama.

Di setiap pangkalan pun juga telah dipasang alamat kontak pengaduan Pertamina, masyarakat bisa mengirimkan keluhan atau kendala terkait mendapatkan elpiji di lapangan.

\"Silahkan melapor ke kami, jika ada kendala memperoleh gas elpiji di lapangan,\" jelas Parrama.

Selain itu, Parrama meminta para agen dan pangkalan berkomitmen tidak memainkan harga elpiji melon.

Ia meminta para agen untuk berkomitmen menjaga stabilitas harga dan penyaluran elpiji 3 kg tetap lancar supaya warga tidak kesulitan mendapatkannya.

\"Jangan ada agen dan pangkalan yang menjual diatas harga eceran tertinggi (HET) kalau ketahuan akan segera kami tindak,\" tegasnya. Pertamina sudah menyediakan pasokan sebanyak 14-15 ton elpiji per hari untuk Provinsi Bengkulu. Diperkirakan konsumsi elpiji pada Ramadhan ini sekitar 11 hingga 12 ton per hari.

\"Kita lebihkan sekitar 7 hingga 10 persen dari permintaan, sehingga nantinya tidak ada lagi potensi terjadi kelangkaan pasokan, baik itu yang bersubsidi maupun non subsidi,\" pungkas Parrama. Buka Layanan Pengaduan Untuk mengantisipasi pangkalan gas 3 kg langka selama Ramadhan, Pertamina telah membuka layanan pengaduan masyarakat melalui SMS dan email.

Pembukaan layanan pengaduan bagi pelanggan ini diperlukan agar Pertamina bisa memperoleh masukan yang diberikan pelanggan, sehingga perusahan ini dapat terus membenahi diri dalam rangka menjaga kepuasan konsumen.

Parrama Ramadhan mengatakan pengaduan SMS bisa dialamatkan ke nomor Hp 08117445000 dan email di [email protected].

\"Masyarakat yang menemukan pangkalan atau agen nakal dapat menghubungi nomor Hp atau email tersebut.

Insya Allah dalam waktu kurang dari dua jam petugas kami langsung merespon dan langsung ke TKP pengaduan,\" kata Parrama. Ia menjelaskan, apabila ada agen gas 3 kg di pangkalan menaikkan harga dari Harga Eceran Tertinggi (HET) dimana semula HET hanya Rp.16.000 oleh pangkalan dinaikkan Rp.2.000 menjadi Rp.18.000 per tabung atau telah terjadi kelangkaan gas LPG 3 kg di lapangan.

\"Maka masyarakat dapat segera melaporkan hal tersebut melalui kontak aduan tersebut,\" jelas Parrama.

Dikatakannya, sejak adanya kontak aduan pada 1 April 2017 lalu, respon masyarakat sangat baik. Terbukti laporan yang diterima banyak. Pangkalan yang nakal langsung kita beri sanksi melalui tiga tahap.

\"Mulai memberikan peringatan pertama hingga  pemberhentian hubungan usaha,\" ungkap Parrama.

Secara rinci ia menjelaskan tahapan-tahapan pangkalan yang mendapatkan PHU tersebut. Tahap pertama, kata Parrama, Pertamina akan memberikan surat peringatan (SP) 1.

\"Bila masih melakukan kesalahan yang sama akan diberikan SP 2, yakni pemotongan alokasi sebanyak 50 persen. Dan sanksi ketiganya langsung PHU,\" jelas Parrama.

Parrama berharap, dengan adanya kontak aduan tersebut, seluruh pangkalan di Provinsi Bengkulu terutama di Kota Bengkulu tidak ada pangkalan gas 3 kg yang nakal.

\"Dengan adanya pengaduan ini diharapkan tidak ada lagi adanya pangkalan nakal. Dan masyarakat diwajibkan membeli di pangkalan yang resmi dengan harga di atas HET,\" tutupnya.(999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: