Jembatan Air Tenang dan Baturaja Masih Darurat

Jembatan Air Tenang dan Baturaja Masih Darurat

NAPAL PUTIH, Bengkulu Ekspress - Warga Desa Air Tenang Kecamatan Napal Putih dan warga Desa Baturaja R Kecamatan Hulu Palik minta Bupati Bengkulu Utara (BU) Ir Mian membangun jembatan di 2 desa tersebut. Pasalnya, kondisi jembatan itu mengalami rusak cukup parah sehingga menyulitkan transportasi masyarakat.

Salah seorang warga setempat, Ferri M Manik mengatakan parahnya kondisi jembatan Desa Air Tenang Kecamatan Napal Putih menuju Kecamatan Ulok Kupai membuat masyarakat kesulitan melintas. Karena saat ini jembatan darurat hanya menggunakan pohon kelapa.

‘’Memang sudah lama masyarakat mengeluhkan kondisi jembatan ini. Karena kendaraan sangat sulit melewatinya,’’ ujarnya dihubungi BE melalui telepon genggam, kemarin (4/5/2017). Ia berharap Pemerintah Daerah (Pemda) BU dapat segera tanggap atas kerusakan jembatan itu. Sehingga dapat segera diperbaiki agar tidak menimbulkan korban. Apalagi jembatan itu berada di jalan poros penghubung dua kecamatan, yakni Napal Putih dan Ulok Kupai.

‘’Kita harap pemerintah dapat membangun jembatan ini secara permanen. Sehingga kondisi jembatan tidak mudah rusak lagi. Karena selama ini hanya menggunakan pohon kepala,’’ ungkapnya. Terpisah, Camat Napal Putih, Muhammad Sabi’i menyampaikan kerusakan jembatan sudah dilaporkan langsung kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Bengkulu Utara. Ia juga meminta kondisi jembatan yang sudah rusak parah ini dapat diperbaiki sesegera mungkin. Sehingga akses transportasi masyarakat tidak mengalami kesulitan.

‘’Tadi (kemarin, red) saya sudah hubungi langsung pihak Dinas PU Bengkulu Utara, dan akan dianggarkan dalam APBD-P nanti atau paling lama APBD 2018 mendatang. Kita hanya berharap ini segera diperbaiki,’’ terangnya.

Sementara itu, di Desa Baturaja R Kecamatan Hulu Palik juga membutuhkan jembatan untuk menyeberangi Sungai Air Nakai. Karena selama ini masyarakat hanya mengandalkan bambu yang dibentangkan sebagai jembatan penyeberangan menuju perkebunan dan persawahan yang berada di seberang sungai.

Camat Hulu Palik, Darmawan SSos membenarkan kodisi tersebut. Namun usulan pembangunan jembatan sudah dimasukkan dalam Musrenbangdes dan Musrenbangcam. Hanya saja, pembangunannya masih melihat skala prioritas kebutuhan lainnya.

‘’Memang sudah diusulkan desa dalam Musrenbang desa dan kecamatan. Tapi ini masih melihat skala prioritasnya,’’ tuturnya.

Ia juga mengakui selama ini warga hanya nekat menyeberangi sungai serta menggunakan jembatan darurat yang dibuat dari bambu jika air pasang. Sehingga kondisi ini sangat berbahaya.

‘’Memang ada jembatan lain dengan jalan memutar menuju seberang sungai. Hanya saja masyarakat harus memutar cukup jauh. Tapi karena jaraknya dekat dengan menyeberangi sungai secara berenang, maka warga lebih memilih mengambil jalan pintas tersebut,’’ pungkasnya.(816)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: