Warga dan Satpol Terluka

Warga dan Satpol Terluka

Apr 15, 2017 @ 12:30

TAIS, Bengkulu Ekspress - Polemik pemindahan dan penutupan Pasar Tais tak juga selesai. Terbaru, pada Kamis (13/4/2017) pukul 09.00 WIB hingga siang, Pemerintah Kabupaten Seluma melakukan pemagaran lahan pasar tersebut. Setelah menerima surat kuasa dari ahli waris. Sama seperti sebelumnya pemagaran kali ini juga ditolak warga. Aksi saling pukul terjadi antara warga dengan Satuan Polisi Pamong Praja yang mengawal jalannya pemagaran. Akibatnya warga dan Satpol PP pun terluka.

“Kami tetap menolak pemagaran Pasar Tais ini. Termasuk untuk meninggalkan pindah kepasar Sembayat tersebut,” tegas Rusdy salah seorang pedagang Pasar Tais yang menolak penutupan Pasar Tais sejak awal.

Data berhasil dihimpun Bengkulu Ekspress, pemagaran eks pasar itu dilakukan dengan mengupah buruh harian mencapai 50 orang. Pemagaran itu mendapat pengawalan dari Satpol PP Seluma. Saat para buruh mulai bekerja memasang pagar. Sejumlah warga Pasar Tais, termasuk perempuan mulai merecoki dan memaki buruh harian tersebut. Aksi warga tersebut membuat buruh harian yang telah membawa pancang dan palu pun memutuskan menunda terlebih dahulu pemagaran itu. Pemagaran kembali dilanjutkan sekitar pukul 10.00 WIB dengan pengawalan Satpol PP Seluma. Ditengah kegiatan pemancangan, salah seorang warga Pasar Tais, Jurai (36) berusaha mencabut pancang yang telah terpasang. Aksi Jurai itu mendapat penghadangan dari Satpol PP.

Tak suka aksinya dilarang, Jurai lalu mengeluarkan kara-kata kasar dan memukul anggota Satpol yang melarangnya itu. Satpol lalu membalas pukulan warga tersebut. Melihat ada keributan personel Satpol yang lain pun ramai-ramai mendatangi Jurai. Hingga suasana menjadi ramai. Perang mulut dan aksi saling pukul antara Satpol PP dan warga pun tak terhindarkan. Jurai menjadi bulan-bulanan satpol PP yang melayangkan pentungan ke kepalanya. Sementara dari pihak Satpol, personel bernama Hetty (21) juga terluka. Korban yang terluka lalu dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Mengetahui, rekan mereka Jurai menjadi amukan Satpol PP. Sejumlah warga lainnya, laki-laki dan perempuan kemudian melempar kerumunan aksi tersebut dengan menggunakan kotoran sapi hingga melayang ke udara. Hasilnya, sejumlah Satpol PP termasuk wartawan yang meliput kegiatan pemagaran itu terkena kotoran sapi tersebut. Ada juga warga lainnya yang melempar dengan batu kerikil.

Warga sempat menghentikan aksinya setelah mengetahui ada warga yang terluka. Ternyata, mengalahnya pedagang Pasar Tais tersebut dimanfaatkan oleh sejumlah oknum untuk membuat rusuh lagi. Dengan membawa minyak bensin yang telah dibungkus plastik dan membawa jerigen berisikan 5 liter bensin untuk dijadikan bom molotov guna membakar pasar tersebut. Beruntung aksi tersebut diketahui jajaran kepolisian yang baru sampai sehingga minyak itu berhasil diamankan guna penyidikan lebih lanjut.

Berhentinya aksi warga itu membuat pemagaran pasar kembali dilanjutkan. Sekalipun terjadi perdebatan panjang antara LBHB Pedagang. Pemagaran berlangsung hingga pukul 12.30 WIB.

Rusdy menyampaikan, sekalipun hari ini bisa dilakukan pemagaran, esok hari seluruh pagar dan kawat yang sudah terpasang dipastikan sudah dibuka kembali. Mengingat di hari minggu pedagang tetap berjualan di Pasar Tais tersebut. Dia mengharapkan Pemerintah Kabupaten Seluma bisa mencari solusi terbaik dan yang menguntungkan bagi warga. Bukannya menutup pasar, karena itu membawa kerugian bagi warga dan pedagang di Pasar Tais tersebut.

“Sampai kapanpun kita tetap berjulan di Pasar Tais ini,” singkatnya.

Pemagaran Pasar Tais tersebut, langsung dihadiri Sekretaris Daerah Seluma Irihadi Msi, Asisten 1 Mirin Ajib SH MH, Staf Ahli Bupati Drs H Rusyikin, Kepala Dinas Perdagangan Perindustrian dan Koperasi (Disperindagkop) H Mulyadi Ssos MM serta Koramil Tais.

Para pejabat itu sempat didatangi warga. Ada warga yang mengamuk tak terima pemagaran pasar itu. Dengan mengeluarkan kata sumpah serapah pada pejabat itu. Disisi lain, ada juga yang memohon agar pemagaran tidak dilakukan.

“Hari ini pemagaran tetap akan dilakukan dan seluruhnya sudah dipagar, sekalipun mendapatkan penolakan dan perlawanan dari warga Pasar Tais. Pemindahan ini jelas memabawa manfaat bagi masyarakat Pasar Tais ini sendiri,” kata Sekda singkat.

Djelaskan, kondisi Pasar Tais sudah tidak layak dan bertentangan dari tata RT/RW. Termasuk kondisi lingkungannya juga sudah tidak memungkinkan mengingat sudah berada di tengah kota. “Kita hanya ingin mengembangkan dan akan melakukan pembangunan kedepannya,” sampainya.

Sementara itu, Kapolres Seluma AKBP Raden Tri W Budiayanto SIK MM kepada Bengkulu Ekspress menjelaskan, untuk penemuaan minyak bensin masih dalam lidik. Termasuk laporan atas warga yang terluka akibat bentrokan tetap ditindak lanjuti.

“Laporan atas kejadian itu tetap ditindak lanjuti dan laporannya sudah di terima,” pungkasnya. (333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: