Ingin Menjadi Pelukis Profesional

Ingin Menjadi Pelukis Profesional

Dibalik kekurangan pasti ada kelebihan. Inilah yang ada pada Dimas Perta Jayadi. Siswa penyandang autis atau memiliki kepintaran terfokus. Dia memang susah untuk bisa fokus menerima pembelajaran, namun jika melukis atau menggambar dirinya sangat mahir. Kemampuan melukisnya itu telah membuat Dimas mendapatkan piala dalam berbagai lomba melukis. Dimas pun bercita-cita ingin menjadi pelukis professoinal.

Erick Voniker Doris - Kota Bengkulu

Dimas memiliki bakat melukis sejak kecil, namun memiliki kekurangan susah berkomunikasi dengan baik. Hal ini membuat kedua orang tua dari Dimas Perta Jayadi, Imlan Zuhari dan Asnaini Endasari menyekolahkan Dimas di Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBBN) Autis Center Provinsi Bengkulu. Di Sekolahnya itu, Dimas mendapatkan peluang bisa mengikuti setiap perlombaan melukis.

\"Bisa melukis Bu Amel,\" ucap Dimas kepada BE menjelaskan kalau dirinya bisa melukis diajari guru ekstrakurikuler di sekolah.

Dalam melukis, Dimas sangat suka menggambar atau melukis pemandangan, selain itu animasi kartun juga sangat digemarinya. Banyak lukisan buatan Dimas dipajang di kelasnya. Hasil karya yang telah dibuatnya selama ini.

Sementara ketika ditanya cita-citanya nanti, dengan tegas Dimas mengatakan sangat ingn menjadi pelukis profesional terkenal.

\"Menjadi pelukis,\" jelas Dimas, menyampaikan cita-citanya.

Dalam kegemarannya melukis, Dimas telah beberapa kali mendapatkan juara ketika mengikuti berbagai perlombaan.

\"Lawan Dimas banyak dari setingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP). Bahkan yang pernah mewakili Provinsi,\" jelas wali kelas Dimas Bustari.

Dengan kelebihan melukisnya itu, ketika mengikuti pelajaran di dalam kelas seperti menulis atau yang lainnya, tanpa disadari Dimas sering menggambar baik diatas meja, buku atau kertas yang dipegangnya. Dimas selalu menggambar apa yang terpikir atau dilihatnya. Mulai dari pemandangan, bentuk orang, kartun atau yang lainnya.

\"Ketika kita lagi mengajar, Dimas banyak diam. Sat itu pasti dia lagi fokus melukis,\" cerita sang wali kelas.

Dengan kelebihan yang dimiliki Dimas, sekolah selalu berusaha memberikan pembelajaran sebaik mungkin untuk Dimas, agar dengan keahliannya itu mampu memberikan hal positif dan terbaik untuk Dimas dan keluarganya. Dalam mengajari Dimas, ada sewaktu waktu dia tidak mau apa-apa. Kalau sudah begitu guru tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Guru pengajar tidak memaksanya, sebisa mungkin mengikuti apa kehendak Dimas.

\"Itulah indahnya dalam memberikan pengajaran kepada anak-anak SLB,\" tambah Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan Selfi Damayanti Spd. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: