Teuku: Pergantian Pimpinan DPRD Hanya Isu

Teuku: Pergantian Pimpinan DPRD Hanya Isu

\"\" BENGKULU, BE - Wakil Ketua II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bengkulu, Teuku Zulkarnain SE membantah isu pergantian jabatan unsur pimpinan DPRD dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).

Teuku mengatakan, isu pergantian kepemimpinan memang sering dihembuskan menjelang pengesahan keanggotaan komisi dan alat kelengkapan lainnya di internal DPRD Kota Bengkulu.

\"Sampai saat ini adanya informasi perputaran unsur pimpinan dewan dari fraksi PAN masih sebatas isu\" ungkapnya kepada BE, kemarin.

Dijelaskannya, keputusan untuk mendudukkan kader partai sebagai unsur pimpinan legislatif merupakan kewenangan dari Dewan Pengurus Pusat (DPP) sesuai Surat Keputusan (SK) dan harus melalui proses yang panjang.

\"Kalau untuk rolling pimpinan itu bukan kewenangan daerah. Kewenangan itu adanya di pusat. Kalau pun dilakukan tidak bisa serta merta. Ada prosesnya, dan prosesnya itu panjang,\" paparnya.

Kendati menganggap rolling pimpinan DPRD Kota Bengkulu tersebut masih sebagai isu, sebagai kader partai dirinya siap jika diperintahkan turun dari jabatan unsur pimpinan DPRD Kota Bengkulu.

\"Semakin besar amanah yang diberikan maka semakin besar tanggung jawab, demikian sebaliknya, sehingga bila partai memutuskan mengganti sebagai Wakil Ketua II DPRD Kota Bengkulu maka siap menjalankan perintah itu,\" ujarnya.

Selain itu, menanggapi adanya informasi sogok menyogok untuk mendapatkan jabatan Ketua Komisi DPRD Kota Bengkulu tahun 2017, Teuku menegaskan, jangan coba-coba melakukan gratifikasi.

\"Sebagai pimpinan berharap bahwa ini hanya isu saja dan cukup dengan membangun koalisi saja. Cukup banyak alat kelengkapan dewan, ada Banleg, ada BK, ada 3 komisi. Mari kita duduk sama-sama dan bicara koalisi, kita bicarakan dalam bingkai musyawarah mufakat,\" tuturnya.

Menurutnya, menjadi ketua komisi pada hakikatnya adalah pengabdian agar dapat berbuat lebih banyak kepada rakyat.

\"Kalau ada yang sogok menyogok itu akan membuka peluang untuk bermain-main dengan mitra kerja dan ujung-ujungnya nanti ada pelanggaran hukum,\" pungkasnya. (cw1)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: