9 Hari Hilang, Honorer Tewas, Ditemukan di Empat Lawang

9 Hari Hilang, Honorer Tewas, Ditemukan di Empat Lawang

 ARGA MAKMUR, BE- Riko Saputra (37), warga Karang Anyar Kecamatan Kota Arga Makmur yang dikabarkan menghilang sejak tanggal 23 Januari 2017 lalu akhinya ditemukan dalam keadaan telah terkujur kaku (meninggal, red).

Riko yang juga merupakan honorer Sekolah Menengah Atas (SMA) 1 Kabupaten Bengkulu Utara (BU) ditemukan meninggal di Kabupaten Empat Lawang Provinsi Sumatera Selatan, pada hari Rabu (31/1).

Mayatnya ditemukan tersangkut dialiran sungai Desa Baturajo Lamo Kecamatan Tebing Tinggi, tak jauh dari Mapolres Empat Lawang. Sedangkan mayat korban diantarkan ke rumah duka oleh pihak Rumah Sakit (RS) Empat Lawang, kemarin (1/2). Kemudian jasad korban langsung dikebumikan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) setempat.

Sebelumnya Riko dikabarkan menghilang oleh pihak keluarga sejak Senin (23/1) lalu. Saat itu Riko meminta uang kepada sang isteri yakni Nurhanifah (38) sebesar Rp 1 juta. Kemudian Riko pamit ke Kota Bengkulu untuk mencari suku cadang komputer guna memperbaiki 15 unit komputer ditempat nya bekerja.

Ketika itu Riko pergi menggunakan kendaraan roda dua jenis Honda Impreza warna hitam dengan Nomor Polisi (Nopol) BD 5799 DI. Namun hingga hari Selasa (24/1), korban tak kunjung kembali ke rumah dan tidak diketahui keberadaannya. Merasa khawatir, Nurhanifah dan pihak keluarga melaporkan kejadian itu kepada pihak Mapolres BU.

Bahkan, setelah menerima laporan, pihak Mapolres BU langsung melacak keberadaan korban dengan melakukan koordinasi bersama seluruh jajaran Polsek sembari mengirimkan foto korban yang dinyatakan hilang.

Namun keberadaan Riko saat itu tak kunjung didapati. Dan hingga pada tanggal 31 Januari 2017, Riko dinyatakan ditemukan dalam keadaan meninggal terseret aliran sungai Desa Baturajo Lamo Kecamatan Tebing Tinggi, tak jauh dari Mapolres Empat Lawang.

‘’Kalau informasi yang kita terima, mendiang ditemukan disungai, motor yang digunakan hingga saat ini belum diketemukan,’’ ujar Lusi salah satu warga di rumah duka sebelum bergegas menuju lokasi TPU Karang Anyar II.

Sementara itu, keterangan dari salah seorang pihak medis RS Empat Lawang yang mengantarkan jenazah menyebutkan berdasarkan kondisi tubuh mayat, Riko diperkirakan telah meninggal dunia sejak 3 hari lalu.

Kemudian tidak ditemui tanda-tanda kekerasan pada tubuh Riko. Hanya saja, pada bagian kepala mengalami luka memar yang diduga akibat benturan.

‘’Dari keterangan pihak Polres yang saya dengar juga tidak ada tanda-tanda kekerasan yang dialami korban. Memang pada Sabtu siang (28/1) korban sempat melapor dan bermalam di Polres Empat Lawang sebelum temukan tewas pada hari berikutnya,’’ ujar petugas RS Empat Lawang, Bendri (26) yang ikutserta mengantarkan jenazah ke rumah duka.

Korban Dikenal Ramah

Sosok Riko (37) salah seorang honorer bagian staf perpustakaan SMA 1 Kabupaten BU ini, memang tak asing lagi bagi rekan kerja dan para siswa. Bahkan Riko dikenal sebagai orang yang baik dan santun.

Bahkan firasat akan kepergian itu, sudah dirasakan oleh salah seorang teman sekantornya yakni Wahyu (31). Karena Riko dianggap berprilaku cukup berbeda dari biasannya. Tak hanya itu, Riko juga sering meminta maaf berulang kali hingga memeluk.

‘’Saya kenal sosok mediang (Riko, red) sangat ramah,’’ ungkapnya saat mengahdiri pemakaman Riko, di TPU Karang Anyar II sekira pukul 11.00 WIB, kemarin (1/2).

Wahyu juga menyebutkan selain menjadi staf perpustakaan, Riko diketahui memiliki keahlian dapat menperbaiki komputer. ‘’Orangnya rajin dan baik, cuma cukup tertutup. Kalau isterinya sudah PNS,’’ kenangnya.

Senada disampaikan, Atika (16) salah satu siswi kelas II SMA 1 BU yang ikut dalam pemakaman. Menurutnya, kepribadian Riko sangat baik dan tidak pemarah. ‘’Pak Riko orangnya baik dan tidak suka marah,’’ pungkasnya.(816)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: