Debat Publik Pilkada Benteng Fokus Infrastruktur dan Ekonomi

Debat Publik Pilkada Benteng Fokus Infrastruktur dan Ekonomi

BENTENG, Bengkulu Ekspress - Debat publik pasangan calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Benteng yang dilaksanakan di Puncak Hotel Tahura, Kecamatan Pondok Kubang, Kabupaten Benteng, sekitar pukul 20.00 WIB, Rabu (25/1) tadi malam berlangsung sengit.

Pada debat kandidat pertama bertemakan ekonomi, pembangunan dan lingkungan tersebut, seluruh paslon saling berargumen dan memperkuat masing-masing visi dan misi mereka untuk membangun Kabupaten Benteng menjadi lebih baik.

Salah satu paslon nomor urut I, Medio Yulistio SE-Abdu Rani SSos mengatakan, salah satu upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan roda perekonomian masyarakat adalah dengan mengoptimalkan seluruh potensi yang ada, baik itu dari sektor sumber daya alam (SDA) ataupun sumber daya manusia (SDM).

Melalui pengembangan potensi inilah, diharapkan mampu menciptakan birokrasi pemerintahan yang baik, kuat dan mampu bersaing dengan daerah lainnya.

\"Menumbuhkembangkan potensi yang ada di Kabupaten Benteng adalah misi utama kami,\" jelas Medio.

Selain itu, disampaikannya juga, peningkatan kesejahteraan masyarakat tentu saja tak terlepas dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan pembangunan infrastruktur, sarana dan prasarana layanan masyarakat.

\"Infrastruktur yang memadai merupakan faktor penunjang yang sangat penting untuk membantu mensejahterakan masyarakat. Perbaiki jalan penghubung antar desa, antar kecamatan dan antar kabupaten. Dengan demikian, ini akan menggeliatkan pertumbuhan ekonomi,\" tandasnya.

Sementara itu, paslon nomor urut II, DR H Ferry Ramli SH MH-Septi Peryadi STP menyampaikan, mereka memiliki 10 point penting yang menjadi misi mereka untuk membangun Kabupaten Benteng tak kalah saing dengan kabupaten lain.

\"Poin utama yang kami soroti adalah dibidang infrastruktur, yakni pembangunan jembatan, jalan dan irigasi. Jika ini maksimalkan, geliat ekonomi pasti akan terlihat,\" kata Ferry.

Selain itu, pihaknya juga akan mengambil kebijakan yang berpihak kepada masyarakat menengah ke bawah. Sebab itulah, pihaknya akan memperjuangkan terbentuknya BLUD sebagai syarat agar peminjamangn dana bergulir kepada koperasi di Kabupaten Benteng bisa kembali disalurkan.

\"Kita akan kembali berdayakan usaha kecil mikro kecil dan menengah (UMKM) yang sebagian besar tergantung pada koperasi. Dengan disalurkannya dana bergulir, kegiatan UMKM di Kabupaten Benteng akan kembali berjalan,\" tambah Ferry.

Seperti halnya disampaikan paslon lain, paslon nomor urut III, M Sabri SSos MM-Naspian menuturkan, peninkatan ekonomi di lingkungan masyarakat harus dilakukan sejak dini. Salah satunya adalah dengan memberikan pendidikan ekonomi kepada masyarakat agar mereka mampu memahami peluang yang bisa menggerakan ekonomi keluarga mereka. \"Peningkatan ekonomi harus diawali dengan pemberian pendidikan ekonomi secara baik. Melalu masyarakat yang cerdas, kami yakin mereka akan mampu menciptakan lapangan kerja baru secara mandiri dan membuka kesempatan kerja bagi masyarakat lainnya,\" pungkas Sabri.

Pantauan BE, dalam acara yang dibuka langsung oleh Ketua KPU Kabupaten Benteng, Asmara Wijaya ST tadi malam, jalannya debat publik dipandu oleh Retno Eka Putri selaku moderator.

Turut hadir pula diantaranya, Ketua KPU Provinsi Bengkulu, Waka Polda dan Pamen Polda Bengkulu, Anggota DPD RI H Ahmad Kanedi, tamu undangan yang berasal dari masing-masing pendukung pasangan calon, serta sejumlah unsur pimpinan SKPD jajaran Pemkab Benteng.

Disisi lain, terpantau pula bahwa pelaksanaan debat publik tadi malam menimbulkan kekecewaan mendalam bagi Wakil Rektor III Universitas Muhammadiah Bengkulu (UMB), Supli. Betapa tidak, saat memasuki ruang debat, dirinya diperlakukan seolah seperti tim kampanye salah satu pasangan calon. Dirinya diminta duduk satu deretan dengan rombongan tim pendukung pasangan calon tanpa adanya meja sperti tamu undangan VIP.

\"Saat masuk kedalam ruangan, tempat duduk saya hanya kursi plastik dan tak ada meja. Jika memang tak mungkinkan, jangan diundang dong. Makanya saya protes dan memilih pulang. Ini debat yang pertama, saya harap yg kedua dan ketiga nanti tak lagi seperti ini. Lihat dong debat publik tingkat provinsi lalu, tidak seperti ini,\" kesalnya.

Tak hanya itu, kekecewaan juga disampaikan undangan yang berada di luar ruang debat kandidat lantaran layar proyektor yang sering mati dan membuat para penonton tak bisa menikmati layanan sepenuhnya.(135)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: