Giliran KAD Kedurang Ditertibkan
KEDURANG, BE – Sepertinya Bupati BS H. Dirwan Mahmud, SH dan Wakil Bupati (Wabup) BS Gusnan Mulyadi, SE, MM betul-betul peduli pada masyarakat petani. Pasalnya diawal 2017 ini semua keluhan petani di Kabupaten BS yang dilanda kurangnya pasokan air dan kekeringan dapat diatasi. Sebab setelah sukses membongkar semua papakan kolam air deras (KAD) di Kecamatan Air Nipis dan Seginim satu minggu lalu, kemarin giliran KAD di Kedurang ditertibkan.
KAD yang ditertibkan kemarin, yang berada di sepanjang aliran irigasi Bendungan Selebang, Desa Palak Siring, Kedurang. Ada puluhan skot balok/papakan yang dipasang oleh pemilik kolam air deras. “Semua papakan yang mengganggu kelancaran arus aliran irigasi kami bongkar” kata Wakil Bupati BS, Gusnan Muladi SE MM dengan pengawalan super ketat dari pihak aparat, Polisi, TNI, satpol PP serta para pejabat BS, Selasa (17/1). Dalam penertiban tersebut, dirinya melibatkan warga di wilayah Kedurang. Sehingga bersama warga, seluruh Skot balok atau papakan di sepanjang aliran irigasi dibongkar. Setelah pembongkaran papakan tersebut, air irigasi mengalir deras hingga ke bagian hilir.
“Jika ada lagi yang membuat papakan, hingga menyebabkan air tersumbat, pemilik KAD berhadapan dengan saya,” ancamnya.
Dijelaskan Wabup, adanya penertiban tersebut, karena selama ini, petani sawah sudah resah, Pasalnya ada 1024 hektare yang kekeringan akibat keberadaan KAD tersebut.
Oleh karena itu, dirinya meminta jika pemilik KAD ingin tetap membuka usahanya harus berdasarkan peraturan yang berlaku.
“Silahkan buat usaha KAD, tapi taati aturan dan jangan mengorbankan petani sawah,” imbuhnya.
Sementara itu, Penjaga Pintu Air (PPA) Bendungan Selebang Kedurang, Adli Liwito mengatakan, kurangnya air untuk kebutuhan perswahan petani bukan hanya digunakan untuk kolam air deras. Namun Bendungan Selebang juga mengalami pendangkalan. Oleh sebab itu bendungan tersebut butuh pengerukan. Tapi dengan ditertibkannya aliran saluran irigasi mudah-mudahan sawah petani tidak lagi kurangnya pasokan air.
“KAD memang salah satu penyebab air irigasi kering, namun penyebab utama nya kerena bendungan sudah rusak dan butuh perbaikan,” ujarnya.
Dikatakannya, Bendungan Selebang pertama kali dibangun tahun 1994 lalu. Namun sejak berdiri, belum pernah ada perbaikan. Akibatnya banyak dinding irigasi rusak, yang akhirnya air irigasi banyak terbuang percuma. Dengan kondisi itu, air irigasi untuk mengairi ataran sawah mulai dari Desa Palak Siring, Keban Agung, 1, 2, dan 3, Desa Muara 3, Muara 3 hulu dan Hilir, Suka Nanti, Durian Sebatang dan Lubuk Ladung menjadi tidak cukup.
“Semoga dengan penertiban ini dan ke depan ada perbaikan bendungan irigasi, seluruh sawah di kedurang tidak ada lagi yang kekurangan air,” demikian Adli. (369)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: