Losmen Angker, Penghuni Pindah

Losmen Angker,  Penghuni Pindah

PASCA perampokan dan pembunuhan yang terjadi di Losmen Hayani, kondisi Losmen dan kos tampak sepi. Penghuni kos tidak terlihat, semua pintu terkunci dengan gembok. Mereka tidak berada di dalam kos karena masih dimintai keterangan sebagai saksi di Polres Bengkulu.

Setelah selesai dimintai keterangan mereka akan pindah dari kos tersebut.

\"Mau pindah aja setelah selesai di mintai keterangan sama polisi,\" jelas salah satu perempuan setelah selesai melakukan pra-rekonstruksi.

Setelah pra-rekonstruksi dilakukan, garis polisi masih terpasang di kamar nomor 4 kos Hayani yang diduga tempat menginap pelaku. Sementara pintu masuk ke losmen dan kos sudah tergembok seluruhnya.

Salah satu warga menyewa bangunan milik korban yang tinggal tidak jauh dari losmen mengatakan, penyewa kos dan losmen memang sudah sangat jauh berkurang dibandingkan 2 atau 3 tahun lalu.

Saat ini saja yang terisi hanya 5 kamar kos, dengan harga sewa Rp 500 sampai Rp 700 ribu satu bulan. \"Kalau dulu ramai, sekarang sepi. Losmennya kan kosong, kos yang ada disamping yang ditempati cuma 5 kamar,\" jelas laki-laki yang berumur 20an tahun tersebut.

Karena sudah cukup lama tinggal dan menyewa bangunan milik korban, secara tidak langsung laki-laki tersebut mengetahui kenapa losmen Hayani sepi pengunjung. Faktor pertama tentunya bangunan yang sudah mulai usang dan tidak terawat. Pengelolanya hanya korban yang sudah berumur 81 tahun.

\"Yang ngelola pak haji sendiri, informasinya dia tidak mau jika anaknya yang mengelola.\" imbuhnya.

Baca Misteri Pembunuhan Juragan Losmen Motif Harta

Kaki-Tangan Diikat, Mulut Disumpal Kain

Suasana losmen yang pengap, minim penerangan juga menjadi faktor pengunjung enggan menyewa losmen tersebut. Menurut pengakuan Wahyu, lorong losmen yang kondisinya cukup pengap dan minim penerangan itu sering terjadi hal-hal mistis. Ia beberapa kali merasakan seperti diikuti sosok perempuan, bau melati dan bau anyir. Kejadian itu dialami saksi jika menghidupkan mesin air untuk tempat usahanya saat tengah malam.

\"Saya pernah tengah malah mau hidupkan mesin air di lorong tengah losmen. Jika ditengah baunya melati, sampai bawah baunya amis, kadang-kadang saya juga merasa dilihat sama sosok perempuan,\" tegasnya.(167)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: