Cerita Penumpang yang Selamat dalam Laka Maut di Pessel, Sumbar

Cerita Penumpang yang Selamat dalam Laka Maut di Pessel, Sumbar

Semua Penumpang Tidur, Tahu-tahu Mobil Sudah Terendam

Mutiara Yuliarti (28), hanya bisa terbaring pasrah merintih kesakitan di Ruang IGD RSUP M Jamil Kota Kota Padang. Pelipis dan kening kirinya masih basah dengan darah meski telah dijahit tim dokter.

Padang Ekspress, PESISIR SELATAN

Mutiara masih membayangkan sembari mengingat kejadian naas yang menimpanya dan 10 orang lainnya. Mobil minibus Xenia putih yang ditumpanginya bermaksud menuju ke Sibolga Sumut. Namun petaka itu datang sekejap, mobilnya masuk ke dalam aliran sungai di Barung-barung Belantai, Kecamatan Tarusan, Pesisir Selatan (Pessel), Jumat (6/1) sekitar pukul 06.00 pagi.

Meski didera rasa sakit, Mutiara tetap mengkhawatirkan kondisi keluarga lainnya yang juga ikut menjadi korban. Sesekali ia meminta perawat untuk menanyakan kondisi ibunya, keponakan dan saudara ibunya yang juga dirujuk dari Pessel.

Kepada Padang Ekspres ia bercerita, peristiwa itu datang seketika saja. Ia hanya mengetahui ketika mobil sudah masuk aliran sungai. Karena ia berada sebelah kiri pintu ia dapat keluar cepat dan sempat menolong orang yang bisa ia rangkul keluar dari mobil, meski kepalanya berlumuran darah.

\"Penumpang semua dalam keadaan tidur, saya baru mengetahui ketika mobil sudah mulai terendam air,\" ceritanya sembari menitikkan air mata.

Dalam pikirannya ketika itu, hanya teriakan dan istigfar seraya menjulurkan tangan untuk merangkul penumpang lain yang masih berada dalam mobil. Ia sempat membantu ibunya Ratna Siregar (64), yang sudah pingsan.

\"Ketika itu saya hanya bisa teriak minta tolong dan membantu siapa saja yang dapat saya tarik, saya mendapati ibu yang sudah lemah,\" ujarnyadengan rintihan.

Beruntung, karena Mutiara merupakan lulusan akademi kebidanan, ia bisa memberikan pertolongan pertama ketika ibundanya sudah tak sadarkan diri. Ia menggerakkan jarinya di mulut ibunya, supaya ibunya muntah. Kemudian dibantunya memberikan napas buatan.

\"Jari tangan saya luka karena menggerakkan di mulut ibu, ia muntah, setelah itu banyak datang pertolongan dari warga, dan dibawa ke Puskesmas,\" ujarnya.

Mutiara menyebutkan, yang ia ketahui ada dua orang penumpang yang tewas, sementara ia dan 3 anggota keluarganya dirujuk ke RSUP M.Jamil.

Wanita asal Kota Bengkulu itu menjelaskan, sebenarnya ia dan keluarga bermaksud pergi ke Sibolga dalam rangka mengunjungi keluarga ayahnya yang sakit.

\"Kami kemarin (5/1) berangkat dari Bengkulu, rencananya mau ke Sibolga untuk melihat saudara ayah saya yang sakit. Namun apadaya kejadian ini membuat kami harus berada di sini, semoga semua baik-baik saja,\" harapnya dengan air mata yang tidak terbendung.

Mutiara sudah meminta bantuan kepada perawat untuk menghubungi suaminya di Bengkulu, memberitahu kejadian itu. Kini ia bersama anggota keluarganya yang dirawat dijaga oleh keluarga jauhnya.

Sementara itu, keluarga Mutiara lainnya, Ratna Siregar, Taufik Hidayatullah (8) dan Yusnawati (65) juga tergeletak tak berdaya.

Untuk Yusnawati saat ini dirawat di ruang ICU, dan masih dalam keadaan tidak sadarkan diri. Ia dibantu tabung pernapasan yang digerakkan perawat, tatapannya kosong.

Saudara ibu Mutiara itu mengalami benturan keras di bagian dada. Sementara Taufik mengalami sakit di bagian perutnya. \"Kami semua tidur, saya tidak tahu, orang-orang ramai menolong,\" ucap Taufiq, siswa kelas dua SD tersebut, ketika menceritakan kejadian yang dialaminya.

Gustafianof, Pejabat pemberi informasi RSUP M.Jamil mengatakan, ia menerima empat orang pasien korban mobil masuk sungai di Pessel sekitar pukul 09.30 WIB.

\"Ada empat pasien yang masih dalam satu keluarga, saat ini masih dalam perawatan intensif. Untuk Yusnawati memang lebih berat dan dirawat di ICU, sementara yang tiga lainnya sudah di ruang traumacenter untuk pemulihan,\" ujarnya.(Cr17)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: