Mobil Travel Bengkulu- Sumut Terjun ke Sungai

Mobil Travel Bengkulu- Sumut Terjun ke Sungai

 

Dua Meninggal, 7 Dirawat

PAINAN, BE - Kecelakaan lalu lintas terjadi di jalan lintas Bengkulu-Padang, tepatnya, di Sungai Ikan Larangan Kampung Taratak Kenagarian Barung-Barung Belantai Tengah Kecamatan Koto XI Tarusan Sumatera Barat.

Sebuah mobil minibus Daihatsu Xenia warna putih BD 1507 AT masuk ke dalam sungai sekitar pukul 06.00, Jumat (6/1). Dua orang meninggal dan lainnya mengalami luka.

Mobil yang dikemudikan Zulkarnaini (36), warga Pariaman ini, membawa 10 orang penumpang, dari Kota Bengkulu tujuan Sumatera Utara. Diduga Zulkarnaini yang merupakan sopir 2 alias serap ini tidak bisa mengendalikan mobil yang dibawanya, karena dalam keadaan mengantuk di tengah cuaca hujan lebat dan jalan yang gelap. Mobil kemudian hingga hilang kendali selanjutnya terjun ke sungai.

Irwanto (34), salah seorang warga yang ditemui wartawan Padang Ekspres (Grup Bengkulu Ekspress), di lokasi mengungkapkan, warga tidak mengetahui secara persis penyebab kecelakaan itu. Hanya saja, mereka dikejutkan dengan adanya sebuah mobil yang telah masuk ke dalam sungai yang kedalamanan hingga 15 meter.

Warga kemudian berusaha bersama-sama untuk menolong penumpang yang berada di dalam mobil tersebut.

\"Warga bersama sama menolong penumpang yang berada di dalam mobil. Selanjutnya para korban segera dibawa ke Puskesmas Barung Barung Belantai untuk segera mendapatkan perawatan segera,\" ujarnya.

Kapolsek Koto IX Tarusan, Iptu Edi Yunasri didampingi Intelkam Polsek Tarusan, Bripka Putrana Doni membenarkan, tentang kecelakaan tersebut dimana sebuah mobil minibus berplat hitam (mobil travel) berangkat dari Kota Bengkulu menuju Sibolga Tapanuli Tengah Sumut melewati Kab Pesisir Selatan, Sumbar.

Dijelaskannya 10 penumpang tersebut diantaranya yang meninggal Lusin Tulus Mariot (32), warga Tapanuli Tengah dan Royda (45), Tapanuli Selatan.

Sedangkan Sukriadi Situmpol (39), warga Bengkulu, selaku sopir 1, diamankan di Polsek Koto XI Tarusan. Kemudian 4 orang diantaranya warga Bengkulu dirujuk ke RSUD M Jamil Padang yaitu Yusnawati Siregar (65), Ratnasari Siregar (64), Taufik Hidayah (7) dan Mutiara Yulia (28). Sedangkan yang masih mendapatkan perawatan di Puskesmas Barung Barung Belantai yaitu Nita (23),Yuni (10) dan Zahara (5), warga Tapanuli Selatan.

\"Mobil Minibus Dahatsu Xenia ini adalah mobil pribadi angkutan sewa, berangkat dari Kota Bengkulu menuju Sibolga Tapanuli Tengah melewati Kabupaten Pesisir Selatan, Kamis kemarin (5/1), sekira pukul 13.00 WIB,\" ujar Kapolsek.

Kapolsek mengatakan, hingga berita ini diturunkan, pihaknya masih mendalami penyebab kecelakaan tersebut. \"Kita masih mendalami kasus laka lantas ini. Untuk sementara sopir mobil naas ini telah diamankan di mapolsek untuk penyelidikan lebih lanjut,\" terang Kapolsek.

Sedangkam mobil Mobil Minibus Daihatsu Xenia warna putih BD 1507AT juga telah berhasil dibawa keatas dari dalam sungai.

Sementara itu, sopir 1, Sukriadi Situmpol di Mapolsek Koto XI Tarusan mengaku tidak tahu persis bagaimana kecelakaan itu bisa terjadi. Ia mengaku, pada awalnya memang dirinya mengemudikan mobil naas ini dengan membawa penumpang sebanyak 5 (lima) orang yaitu Yusnawati, Ratnasari Siregar, Taufik Hidayatullah, Mutiara Yulia dan Lusin Tulus Marihot.

Kemudian, pada pukul 17.00 Wib di daerah Ipuh Kabupaten Mukomuko, Zulkarnaini sebagai sopir 2 mengantikan dirinya sebagai pengemudi. Sedangkan Sukriadi duduk di bangku samping sopir.

Pada pukul 22.30 WIB di Rumah Makan Edi Black di Lubuk Pinang Kabupaten Mukomuko, naik 3 (tiga) orang penumpang lagi yaitu 1 (satu) orang Ibu dengan 2 (dua) putri yaitu Royda, Yuni dan Zahara.

Bersyukur Keluarga Selamat

Sementara itu, dari penelusuran BE, bahwa Kejadian mobil Daihatsu Xenia nomor polisi BD 1507 At memang milik Sukriadi Sitompul (39), warga Perumahan Kandang Mas Blok A RT 24 RW 06 Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu.

Kendaraan itu merupakan sebuah mobil travel dari CV Gloria Bersama beralamat di Jalan RE Martadinata. Para korban bertolak dari Bengkulu menuju Sibolga Sumut, sekitar pukul 13.30 WIB dengan membawa penumpang, Hj Yusnawati Siregar bersama keempat anggota keluarganya.

Erlis Mariadi (36), menantu Yusnawati Siregar, ketika ditemui BE di rumahnya Simpang Bahari Pulau Baai Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu, mengatakan, mertuanya itu pergi ke Sibolga untuk menjenguk adik iparnya yang sakit. Mereka pergi berempat, yakni Hj Yusnawati Siregar (65), Ratnasari Siregar (64), Taufik Hidayatullah (7) dan Mutiara Yulia (28). \"Karena ibu dua bersaudara, mendapat kabar adik sedang sakit makanya ibu berangkat,\" jelas Erlis, kemarin (6/1).

Erlis bersyukur, karena dalam peristiwa itu semua keluarganya dalam keadaan selamat, walaupun dikabarkan harus dirawat di rumah sakit di Padang, karena mengalami luka-luka dan sempat tidak sadarkan diri.

\"Siang tadi kita ditelepon sama Mutiara, bahwa semuanya sudah sadar,\" ujarnya.

Untuk memastikannya dengan pasti, sekitar pukul 18.00 WIB (6/1) pihak keluarga yaitu suami dari HJ Yusnawati, suami Mutiara Yulia dan dan dua orang lainnya berangkat ke Padang untuk menemui para korban. \"Bapak (mertua) bersama suami Mutiara, kakak ipar dan adiknya sudah berangkat ke sana (Padang) untuk memastikannya,\" jelasnya.

Sementara itu, ketika BE mencoba mendatangi rumah sang sopir Sukriadi Sitompul yang berada di Prumahan Kandang Mas, terlihat rumah sudah dalam keadaan kosong.

W Tambunan, tetangga Sukriadi mengatakan, sebelumnya istri Sukriadi ada di rumah, tetapi kemudian tak terlihat. Ia menduga sudah berangkat ke Padang.

\"Kalau tadi saya lihat ada, tetapi ga tau kemana sekarang, apa ke rumah sanak keluarganya atau juga pergi ke Padang,\" ucap W Tambunan.

W Tambunan, membenarkan jika Sukriadi Sitompul memang berprofesi sebagai sopr mobil travel miliknya sendiri, tujuan Bengkulu-Sibolga dan kantornya ada di Jalan RE Martadinata Kota Bengkulu, sementara istrinya bertugas sebagai penunggu tiket mobil. \"Dia memang sopir travel, sepengetahuan saya sih,\" jelasnya.

Kapolsek Kampung Melayu IPTU Yudha Setiawan SH, mengtakan bahwa baik sopir maupun sebagian korban memang warga Kecamatan Kampung Melayu. Sehingga mengetahui hal tersbeut, anggotanya langsung terjun ke lapangan mencari rumah para korban.

\"Iya memang ada warga Kampung Melayu, termasuk sang sopir yang menjadi korban dalam peristiwa ini,\" ujarnya.(uni/614)   1. Royda (45), warga Baringin, Kecamatan Sayur Matinggi Kabupaten Padang Sidenpuan Tapanuli Selatan. (Meninggal dunia). 2. Lusin Tulus Mariot (32), penumpang, warga Hutabalang Tapanuli Tengah. (Meninggal dunia). 3. Zulkarnaini (36), sopir 2 minibus warga Koto, Kelurahan Pauh Barat, Kecamatan Pariaman Tengah. 4. Sukriadi Sitompul (39), sopir 1, warga Kandang Mas Kecamatan Kampung Melayu, Kota Bengkulu. (Dalam pemeriksaan di Polsek Koto XI Tarusan). 5. Hj. Yusnawati Siregar (65) warga Simpang Bahari Pulau Baai, Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. (Dirujuk ke RSUP M. Jamil Padang). 6. Hj. Ratnasari Siregar (64) warga Jalan RE Martadinata Pagar Dewa, Kota Bengkulu. (Dirujuk ke RSUP M. Jamil Padang). 7. Nita (23), warga Kandang Mas, Kecamatan Kampung Melayu Kota Bengkulu. (Dirawat di Puskesmas Barung Barung Balantai). 8. Taufik Hidayatullah (7), warga Jalan RE Martadinata Pagar Dewa, Kota Bengkulu. (Dirujuk ke RSUP M. Jamil Padang). 9. Mutiara Yulia (28) warga Jalan RE Martadinata Pagar Dewa, Koto Bengkulu. (Dirujuk ke RSUP M. Jamil Padang). 10. Yuni (10) warga Baringin, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten Padang Sidempuan Tapanuli Selatan. (Dirawat di Puskesmas Barung Barung Balantai. 11. Zahara (5) warga Baringin Kecamatan Sayur Matinggi, Kab. Padang Sidenpuan Tapanuli Selatan. (Dirawat di Puskesmas Barung Barung).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: