Kemeriahan Karnaval Batik Nusantara di Bengkulu
Demi Karnaval Batik Nusantara, Kostum Seberat 5 Kg tak Dirasa
Karnaval Batik Nusantara yang digelar Pemkot Bengkulu, kemarin (18/11), berlangsung meriah. Antusiasme ribuan peserta begitu terasa mengikuti jalannya karnaval. Mereka mengenakan berbagai macam kostum bertemakan batik.
BUHDI SULAKSONO, Kota Bengkulu
Keunikan kostum peserta Karnaval Batik Nusantara sangat terlihat jelas saat karnaval dilepas Walikota Bengkulu. Mereka berusaha memberikan penampilan terbaik.
Berbagai kostum unik, dikenakan peserta yang bertema kain batik basurek. Mulai berpenampilan layaknya seorang istri raja, bunga Raflesia, burung garuda, perahu naga, dan masih banyak konstum-kostum unik lainnya.
Disamping itu, para peserta lainnya juga menampilan kostum pahlawan yang tengah memperjuangkan kemerdekaan, dilengkapi dengan kaos yang bermotifkan kain basurek dan ada juga sejumlah pelajar yang berpenampilan selayaknya Tentara Nasional Indonesia (TNI) dengan baju berwarna hijau yang merupakan perpaduan dari kain batik basurek.
Ada juga peserta dari umum, Diffa Tahani (12), warga Pasar Melintang Kota Bengkulu, rela mengenakan kostum yang beratnya mencapai 5 kilogram, di tengah terik matahari.
"Perasaan saya tetap senang walaupun hari panas dan membawa kostum seberat 5 kg ini, mudah-mudahan bisa menang nantinya," ungkap Diffa.
Demi berpenampilan unik, Diffa rela mengeluarkan biaya sendiri yang mencapai jutaan rupiah demi membuat kostum yang terunik dan berbeda dari peserta yang lainnya.
"Ini saya buat bersama teman dan menghabiskan biaya kurang lebih Rp 5 juta dan memerlukan kain basurek sebanyak 5 meter," ungkapnya.
Ia mengatakan, kostum yang dipilihnya yaitu bertemakan tabut yang divariasikan dengan sayap burung garuda yang menjadi ciri kebudayaan Provinsi Bengkul dan lambang negara Indonesia.
"Dibagian kostum ini juga saya menggunakan dinamo agar tabut yang berada di atas kepala saya ini bisa berputar terus nantinya," paparnya.
Pantuan BE, ketika Walikota Bengkulu, H Helmi Hasan SE telah mengibarkan bendera star tanda dimulainya secara resmi karnaval, tampak setiap kelompok pelajar ini dengan tertib berjalan sambil melambaikan tangan dan mengibas-ibaskan kostumnya dari depan kantor Walikota hingga ke panggung View Tower.
Andita Maharani, salah seorang peserta yang menggunakan kostum unik dari bahan kain basurek, mengaku sangat senang bisa menggunakan kostum yang melambangkan bunga Raflesia ini.
Ia mengaku, untuk membuat bahan kostum dengan motif batik menggunakan uang pribadi yang dibantu teman-temannya.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:



