Krisis Listrik Ditargetkan Teratasi 2020
BENGKULU, BE - Peringatan Hari Listrik Nasional sekaligus HUT PLN ke-71 tahun ini menjadi semangat baru bagi PLN Area Bengkulu untuk mengatasi krisis listrik yang masih terjadi hingga saat ini.
Manager PLN Area Bengkulu, Faris El Hakim pun menargetkan, paling lambat 2020 seluruh wilayah Bengkulu sudah bebas dari krisis listrik.
\"Pada HUT PLN ke-75 nanti atau tahun 2020, semua desa-desa di Provinsi Bengkulu yang selama ini belum teraliri listrik akan kita aliri semuanya,\" kata Faris kepada BE disela-sela jalan santai memperingati Hari Listrik Nasional dan HUT PLN ke-71, kemarin (23/10).
Faris mengungkapkan, pihaknya berkomitmen untuk terus bekerja secara maksimal melayani seluruh masyarakat Bengkulu. Komitmen tersebut telah dituangkan ke dalam roadmap PLN 75100, yang artinya di HUT PLN yang ke-75 nanti semua daerah di Provinsi Bengkulu 100% teraliri listrik.
Menurutnya, hal ini berdasarkan kapasitas potensi pembangkit listrik yang ada di Provinsi Bengkulu masih sangat banyak. \"Jadi beban puncak Bengkulu itu hanya 148 megawatt, sedangkan ketersediaan pembangkit kita yang ada di PLTA Musi dan PLTA Tes itu 233-258 megawatt. Jadi masih sangat memungkinkan untuk dialiri semuanya,\" terangnya.
Ia menambahkan, permasalahannya saat ini yang menyebabkan masih banyak masyarakat yang bisa bisa menikmati listrik adalah gardu induk PLN yang terbatas, sehingga untuk mendistribusikan listrik ke masyarakat menjadi terbatas.
Untuk itu, kedepan pihaknya akan bekerjasama dengan pemerintah daerah untuk menambah ketersediaan gardu induk di 4 daerah, yaitu Air Sebakul, Mukomuko, Arga Makmur, dan Bintuhan. Perencanaan pembangunan gardu induk tersebut telah dimuat dalam RUPTL tahun 2016-2020. \"Alhamdulillah pemerintah mendukung, tinggal nanti kerja nyata semua pihak, baik PLN, pemerintah, dan masyarakat, agar nantinya pada tahun 2020 semua daerah dapat teraliri listrik,\" jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia juga menjawab banyaknya keluhan masyarakat mengenai seringnya pemadaman listrik.
Ia menjelaskan bahwa pemadaman itu bukan karena disengaja, melainkan disebabkan 3 faktor. Pertama, gangguan alam (cuaca ekstrem), kedua, ranting pohon yang menempel pada jaringan listrik, dan ketiga, karena hewan liar.
\"Faktor yang paling dominan itu adalah faktor cuaca, paling sering itu badai dan kemarau,\" jelasnya.
untuk itu, Faris pun mengimbau kepada seluruh masyarakat Bengkulu untuk membayar tagihan listrik tepat waktu, karena dengan membayar tepat waktu, yakni sebelum tanggal 20 setiap bulannya. Jika tepat waktu berarti masyarakat telah membantu PLN untuk bekerja lebih baik dan lebih maksimal lagi.
\"Kami mengajak masyarakat untuk bisa membayar listrik tepat waktu, sehingga tidak menunggak. Karena dengan kesadaran masyarakat untuk membayar listrik tepat waktu itu merupakan suatu bantuan nyata masyarakat untuk PLN lebih baik dan maksimal lagi melayani masyarakat,\" tutupnya.(cw1)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: