‘Sulap’ Tuak jadi ‘Gula Semut’

‘Sulap’ Tuak jadi ‘Gula Semut’

SELUMA BARAT, BE - Selangkah lagi, Kabupaten Seluma akan memiliki komoditi unggulan. Pasalnya kelompok usaha wanita di Desa Purbosari Kecamatan Seluma Barat, mulai melakukan terobosan pengolahan air nira atau air bahan tuak menjadi gula semut.

Sebelumnya Purbosari identik dengan penghasil air nira atau penghasil tuak. “Jika sebelumnya Desa Purbosari terkenal dengan tuaknya, maka sekarang akan kita ubah dengan penghasil gula semut, mengingat pasokan bahan bakunya sudah melimpah,” ujar Wakil Bupati Seluma, Suparto MSi, kepada wartawan.

Suparto menjelaskan, bentuk gula semut ini lebih halus dari gula pasir. Tidak seperti gula merah yang berbentuk bongkahan dan dicetak menggunakan tempurung kelapa oleh pembuat gula. Air nira ini diubah menjadi olahan gula semut serta akan dipasarkan di wilayah Kabupaten Seluma. “Ini sangat bagus, dengan demikian produksi tuak bisa ditekan. Karena selain memabukkan, tuak juga bisa menyebabkan perbuatan pidana bagi yang meminumnya,” ujar Suparto.

Kedepan, untuk meningkatkan produksi gula semut ini, kata dia, jelas diperlukan pembelajaran yang mendalam dengan melakukan studi banding ke Kabupaten Kulonprogo Provinsi DIY. Sebab di daerah ini yang sudah banyak memproduksi gula semut.

Suparto juga mengatakan, ini merupakan upaya yang harus didukung oleh Pemda Seluma. Dengan harapan bisa membuka lowongan pekerjaan bagi ibu rumah tangga maupun warga sekitar. \"Kita siap memberikan pendampingan melalui Dinas Perindagkop dan UKM juga siap memberikan pendampingingan kepada kelompok usaha wanita ini,\" kata dia.

Setelah ini berhasil, kedepannya Pemda Seluma juga akan mengelarkan surat edaran. Bagi masyarakat petani kelapa agar menjual air nira kepada kelompok usaha wanita untuk pembuatan gula semut, daripada diasamkan dan dibuat menjadi tuak.

“ini butuh peran serta kita bersama untuk mengubah hal buruk menjadi bernilai dan membawa manfaat bagi semua,” ujar Suparto.(333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: