Kasus DBD Meningkat Drastis
BENTENG, Bengkulu Ekspress - Jumlah korban penderita penyakit deman berdarah dangeu (DBD) di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Jika ditahun 2015 lalu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Benteng mencatat sebanyak 31 warga yang terkena DBD, namun hingga September 2016 sudah mencapai 88 kasus.
\"Dari 88 orang tahun ini, 2 diantaranya meninggal dunia,\" ungkap Kepala Dinkes Kabupaten Benteng, Dahril Mukminin SKM melalui Kabid P2PL, Burhanudin SSos, kepada Bengkuli Ekspress.
Menanggapi kondisi ini, pihaknya mengerahkan seluruh tim medis, dimulai dari tingkat kabupaten hingga tim medis di pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) untuk melakukan pengawasan. Baik itu melakukan pemantauan rutin ataupun mengajak masyarakat untuk berprilaku hidup bersih dan sehat.
\"Sosialisasi mengenai bahaya DBD terus kita lakukan, terutama saat kegiatan Posyandu di tingkat desa dan kecamatan,\" kata Burhanudin.
Burhanudin menuturkan, mengurani tingginya penderita DBD di Kabupaten Benteng, pihaknya juga meminta masyarakat untuk berperan aktif dalam menjaga lingkungan sekitar, terutama bagi mereka yang berada di pemukiman padat penduduk.
\"Berbeda dengan nyamuk biasa, nyamuk penyebab DBD hanya akan bertelur di genangan air bersih. Nyamuk DBD tak akan bertelur di genangan air yang kotor dan berbau busuk. Sebab itu, masyarakat harus sadar akan pentingnya menjaga kebersihan sekitar,\" jelasnya.
Sedangkan untuk proses pengasapan atau fogging, jelas Burhanudin, tidak bisa dilakukan sesuka hati. Sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP), fogging hanya bisa dilakukan pada kawasan yang terdapat masyarakat yang terkena penyakit DBD.
\"Sesuai dengan aturan, fogging bisa kita lakukan pada suatu tempat atau pemukiman yang disana terdapat masyarakat positif DBD. Jika tidak demikian, fogging tak bisa kami lakukan. Itu sudah prosedur tetap (protap) pelaksaan fogging dari pemerintah pusat,\" jelas Burhanudin.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: