Pemkot Kurban 30 Ekor Sapi

Pemkot Kurban 30 Ekor Sapi

Hati Hewan Kurban Diperiksa

\"Pemantauan

BENGKULU, BE - Pada Hari Raya Idul Adha tahun ini, Pemerintah Kota Bengkulu mengurbankan sedikitnya 30 ekor sapi. Hanya saja sapi tersebut tidak dipotong sendiri oleh Pemkot, melainkan diserahkan ke masjid-masjis, termasuk ke Lapas Kelas II A Bengkulu sebanyak 1 ekor untuk dimakan oleh pegawai Lapas, narapidana, dan tahanan.

\"Dalam rangka menyerahkan hewan kurban sapi untuk warga binaan Lapas ini, mudah-mudah ini menjadi forum bagi pemerintah dan warga binaan untuk meningkatkan silaturahim,\" kata Walikota Bengkulu, H Helmi Hasan SE saat memantau pelaksanaan penyembelihan hewan di Lapas, kemarin.

Pada elaksanaan hari raya Idul Adha ini, Walikota juga menaruh perhatian besar terhadap warga binaan lapas Bentiring. Karena, di momentum Idul Adha sangat baik untuk saling menginggatkan perkara-perkara kebaikan.

\"Mudah-mudah dengan tempat yang jauh lebih representatif ini, kebaikan-kebaikan akan terjadi di sini,\" tuturnya. Selain itu, Walikota juga berharap pada saat keluarnya warga Kota Bengkulu yang merupakan binaan Lapas ini, akan menjadi pribadi-pribadi yang bisa menjadi contoh, serta memberikan manfaat bagi lingkungannya.

\"Pemerintah Kota Bengkulu sangat perhatian dan serius agar alumni-alumni binaan ini bisa menjadi pribadi yang menjadi cerminan cahaya ditengah kegelapan masyarakat kita,\" paparnya.

Dalam silaturahmi tersebut, Helmi juga menyampaikan kepada penghuni Lapas agar dapat memaknai hari Idul Adha dengan bukti ketaqwaan kepada Allah SWT, bukan sekedara ritual penyembelihan hewan saja, tetapi juga mampu mengorbankan seluruh urusan di dunia hanya untuk menunaikan ibadah salat 5 waktu secara berjamaah di masjid.

Usai melakukan penyerahan secara simbolis kepada warga Lapas, Walikota yang didampingi Sekretaris Daerah (Sekda) Kota, Marjon, MPd, Kepala Kemenag Kota, Mukhlisudin dan beberapa pejabat Pemkot lainnya melakukan kunjungan ke masjid-masjid untuk memantau proses penyembelihan hewan kurban.

Hati Hewan Kurban Diperiksa

Sementara itu, Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan dan Kehutanan (DP3K) Kota Bengkulu melakukan pengecekan hati hewan kurban di beberapa masjid, kemarin (12/9). Pengecekan ini untuk memastikan kesehatan hewan tersebut sebelum dikonsumsi masyarakat.

\"Kita lakukan pemantauan ini untuk mengantisipasi kelayakan hewan kurban sebelum dikonsumsi oleh masyarakat,\" kata Kepala DP3K Kota, Matriani Amran.

Dijelaskannya, jika pada hati sapi atau kambing ditemukan indikasi penyakit atau parasit, maka pihaknya bisa langsung mencegah untuk tidak disalurkan ke masyarakat. Sebab, jika hal ini tidak diketahui atau sengaja dikonsumsi, maka risiko yang ditimbulkan bisa berakibat fatal, karena hati merupakan tempat yang rentan untuk dijadikan sarang oleh parasit atau virus.

\"Sampai saat ini kondisi hati hewan kurban yang sudah kita cek, alhamdulillah dalam keadaan sehat semua, karena kita juga bisa melihat dari kondisi fisik sapi itu sendiri juga sehat,\" terangnya.

Untuk mengakomodir seluruh tempat, pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu dengan menurunkan beberapa tim. Sehingga pencegahan tersebut bisa menjalan maksimal.

\"Tadi kita juga sudah mengecek ke Lapas Bentiring, dan masjid di Kelurahan Sidomulyo, tim kita cukup banyak karena ada yang dari provinsi juga,\" ujar Matriani.

Sementara itu, drh Heni Kusumadewi mengaku, dalam pengecekan hati ini tidak perlu menggunakan peralatan khusus, tetapi perlu mengetahui ciri-ciri hati yang sehat. Mulai dari warna yang merah bersih serta tidak ada bercak atau spot-spot putih di dalam hati tersebut. Bahkan untuk kondisi hati yang tidak sehat bisa ditemukan cacing hati.

Namun bukan berarti daging dari sapi tersebut tidak bisa dikonsumsi karena jenis penyakit tersebut hanya merusak bagian hati sapi saja, tetapi tidak menyebarkan ke seluruh bagian daging hewan itu sendiri.

\"Sapi lokal itukan rawan dengan parasit cacing dibagian hatinya, jadi kalau ditemukan spot putihnya cukup kita buang, dan yang tidak ada boleh kita konsumsi,\" ungkap Heni. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: