Pabrik Es Bantuan Menperin Kapasitas 10 ton Bantu Nelayan
Kota Bengkulu saat ini memiliki pabrik es berkapasitas 10 ton perhari. Pabrik es ini sangat membantu nelayan. Pasalnya, bila selama ini harga es perbalok mencapai Rp 17.000, maka dengan beroperasinya pabrik es, harga bisa ditekan menjadi Rp 13.000-14.000/balok. Pembangunan pabrik es merupakan bantuan dari Kementerian Perindustrian senilai Rp 1,3 miliar. Pabrik ini dikelola oleh koperasi nelayan yang telah memenuhi syarat dan ketentuan dari Kementerian Perindustrian. Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah didaulat meresmikan pabrik es yang telah beroperasi sejak 22 November 2012 lalu ini. Dalam sambutannya, Gubernur berharap keberadaan pabrik es dapat mengatasi persoalan nelayan yang selama ini sulit mendapatkan es untuk mengawetkan ikan hasil tangkapannya. \'\'Dengan adanya pabrik ini, nelayan semakin mudah mendapatkan es, sehingga dapat mengawetkan hasil tangkapannya. Es mampu menjaga ikan tetap segar untuk beberapa waktu, sehingga bisa mempertahankan harga jualnya tetap tinggi,\'\' ujarnya. Pada kesempatan yang sama, Direktur Industri Minuman dan Tembakau Dirjen Industri Agro Kementerian Perindustrian, Ir Eni Ratna Ningtyas, MS mengharap mesin bantuan tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya. \'\'Kami berharap koperasi bisa mengelola pabrik es ini dengan baik. Selain itu, para nelayan juga terbantu guna meningkatkan daya simpan hasil tangkapannya,\'\' tuturnya. Ia mengatakan, Kementerian Perindustrian juga memberikan bantuan serupa kepada nelayan di Sampang, Madura dan Air Manis Sumatera Barat. Kota Bengkulu menjadi salah satu sasaran penerima bantuan karena daerah ini memiliki potensi perikanan yang tinggi. Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Bengkulu, Ir Ali Musramin menjelaskan bahwa keberadaan pabrik es akan membantu memenuhi permintaan es balok bagi nelayan Bengkulu. Kebutuhan es balok ini cukup tinggi, yakni mencapai 5000 batang perhari. Sementara pasokan dari dua pabrik es yang ada di Kota Bengkulu hanya 2250 batang perhari. Akibatnya sebagian nelayan mendatangkan es dari Provinsi Sumantera Barat dan Lampung. Dengan adanya pabrik es baru, harga jual es balok bisa lebih murah. Bila beli di luar daerah, harganya mencapai Rp 17.000 perbatang. Sedang es dari pabrik ini bisa dijual dengan harga Rp 13.000-14.000 per batang. Harga tersebut bisa lebih murah karena pabrik ini disubsidi pemerintah yakni berupa mesin dan peralatan. \'\'Kita harapkan keberadaan pabrik es ini bisa membantu nelayan,\'\' ujarnya. Pabrik es ini dipercayakan pengelolaannya kepada Koperas Nelayan \'\'Serba Usaha\'\'. \'\'Koperasi Serba Usaha bersedia memenuhi persyaratan dari Kementerian Perindustrian untuk mendapatkan bantuan mesin dan peralatan pabrik es senilai Rp 1,3 miliar ini,\'\' jelas Ali Musramin. Persyaratan tersebut antara lain menyediakan tanah dan bangunan pabrik, menyediakan sarana penunjang seperti listrik dan bahan baku, biaya kerja dan modal operasi pabrik tersebut. Setelah memenuhi persyaratan, bantuan mesin lengkap dengan peralatan pabrik es diserahkan kepada koperasi tersebut. \'\'Saat ini pembangunannya sudah selesai dan fisiknya sudah bisa kita lihat, bahkan sudah mulai beroperasi. Kapasitasnya masih kecil, yakni 10 ton perhari atau 200 batang es. Kami berharap pabrik ini bisa digunakan dengan baik. Kami akan terus melakukan evaluasi atas kinerja koperasi ini. Jika hasil evaluasi pemanfaatan pabrik ini baik, maka akan diusulkan untuk menambah kapasitasnya,\'\' tegasnya.(suara rafflesia)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: