Pjs Kades Bengkulu Tengah Diserang Babi
TABA PENANJUNG, BE - Nahas dialami Epi Jaya (40), salah seorang Pejabat sementara (Pjs) Kepala Desa (Kades) Taba Teret, Kecamatan Taba Penanjung, Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng).
Lelaki yang juga menjabat sekdes berstatus PNS ini bersimbah darah akibat serangan seekor babi hutan yang sedang mengamuk.
Kejadian tersebut terjadi di kebun karet miliknya yang berlokasi di desa Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung, sekitar pukul 12.00 WIB, Minggu (8/5) kemarin.
Akibat diserang babi, korban mengalami luka robek di bagian leher, kedua kaki serta bagian perut. Korban yang dipenuhi luka pada sekujur tubuh langsung dilarikan ke RSUD Kabupaten Benteng untuk mendapatkan pertolongan pertama.
Warga Desa Taba Teret, Dedi Damhudi (38) menjelaskan, kronologis kejadian berawal dari korban sedang menyadap karet di kebun miliknya yang berlokasi di tempat kejadian perkara (TKP).
Tak lama kemudian, korban tiba-tiba diserang oleh seekor babi hutan dan langsung menggigit sekujur tubuh korban. Mendapati serangan babi, korban pun langsung berteriak meminta bantuan kepada petani lainnya.
\"Diduga korban diserang oleh babi yang memang sedang melarikan diri dari kejaran para pemburu,\" jelas Dedi.
Mendengar teriakan korban, lanjut Dedi, mertua korban, Saipul (50) yang juga sedang menyadap karet tak jauh dari TKP langusung menuju ke lokasi kejadian dan berupaya memberikan bantuan. Meliha menantunya yang dipenuhi luka, Saipul langsung mengeluarkan sebilah parang yang dibawanya dan langsung menebaskannya ke arah leher babi hutan tersebut.
\"Meski sempat mengalami luka dibagian jari tangan kirinya, mertua korban akhirnya berhasil membunuh babi hutan tersebut,\" tambahnya. Khawatir dengan banyaknya darah yang keluar, Saipul langsung menghubungi warga desa Taba Teret untuk meminta bantuan dan membawa korban ke RSUD Benteng.
Meski sempat mendapatkan perawatan medis, korban yang mengalami luka di parah dibagian leher sebelah kiri akhirnya dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.
\"Akses jalan yang sulit membuat korban terpaksa dievakuasi dengan menggunakan sebuah tandu sebelum akhirnya tiba ke jalan raya untuk dibawa dengan menggunakan mobil menuju ke RSUD. Meski tetap dalam kondisi yang sadar, korban tetap dibawa ke RSMY yang memang memiliki peralatan yang lebih lengkap,\" demikian Dedi.(135)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: