Masa Depan Bengkulu di Samudera Hindia
BENGKULU, BE - Gubernur Bengkulu, Dr H Ridwan Mukti MH, kemarin siang (3/4) mengumpulkan ribuan nelayan di Balai Raya Semarak Gedung Daerah Provinsi Bengkulu. Pengumpulan nelayan ini dalam rangka mewujudkan pembangunan di bidang kelautan dan kemaritiman di Provinsi Bengkulu untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.
Kegiatan tatap muka yang berlangsung hangat ini juga dihadiri Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Bengkulu, para tokoh masyarakat nelayan, asisten II Setdaprov Dr H Iskandar ZO dan para kepala SKPD lainnya.
Dalam kesempatan itu, Gubernur menyampaikan bahwa berdasarkan kajian yang dilakukan beberapa profesor yang memahami tentang kemaritiman, masa depan Bengkulu ada di Samudera Hindia. Sebab, Bengkulu memiliki garis pantai 525 km yang terbentang dari Kabupaten Mukomuko hingga Kaur.
\"Karena Provinsi Bengkulu memiliki kekayaan besar berupa laut ini, maka mulai sekarang kebijakan harus berorientasi pada kemaritiman. Yang kita hadapi sekarang banyak masalah, salah satunya belum mampu laut memberikan nafkah sepenuhnya, sehingga masyarakat kita masih mengandalkan daratan,\" kata Ridwan.
Padahal, lanjutnya, daratan semakin berkurang karena jumlah penduduk selalu bertambah setiap tahunnya. Jika tidak hati-hati, maka Pemerintah Provinsi Bengkulu bisa menjerumuskan masyarakat melanggar aturan, karena mereka merambah hutan lindung akibat tidak ada lagi lahan yang bisa digarap untuk mempertahankan hidupnya.
\"Kita tentu tidak mau masyarakat kita tersandung kasus hukum, maka dari itu kita harus memeliki strategi agar lautan dan kemaritim mampu menjadi sumber nafkah utama. Namun urusannya tidak mudah. Pertama, orang masih malu jadi nelayan, karena masih tradisional,\" paparnya.
Untuk itu, ia berkomitmen menjadikan semua melayan Bengkulu menjadi nelayan yang modern dan menguasasi ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satunya, Ridwan Mukti menggagas bahwa di Provinsi Bengkulu harus ada universitas yang memiliki fakultas teknologi bidang kelautan dan kemaritiman.
\"Daerah lain seperti Jogjakarta itu tidak ada laut, tapi mereka memiliki perguruan tinggi ahli kemaritiman. Sedangkan Bengkulu sama sekali belum ada, artinya kita sudah disorientasi masa depan kita di laut. Kita akan upayakan ada sekolah teknologi bidang ahli perkapalan, budidaya kelautan dan lainnya. Mungkin nanti Universitas Bengkulu bisa membuka fakultas tersebut,\" urai mantan Bupati Musirawas ini.
Untuk memulainya, ia meminta kepada Asisten II Iskandar Zo bersama kepala dinas terkait lainnya untuk memulai mengimplementasikan rencana tersebut. Paling tidak ia menargetkan dalam waktu 5 tahun ke depan proses awalnya sudah dimulai.
Selain perguruan tinggi, Ridwan Mukti juga akan membangun pusat kesehatan nelayan di kampung-kampung nelayan. Mengingat selama ini nelayan sulit mendapatkan pelayanan kesehatan karena keterbatasan atau kemiskinan.
\"Pusat kesehatan harus ada di kampung-kampung nelayan, mulai dari Mukomuko hingga Kaur. Jadi, tidak ada alasan lagi bagi nelayan yang tidak mendapatkan pelayanan kesehatan,\" cetusnya.
Nelayan Siap Mendukung
Sementara itu, Ketua HNSI Kota Bengkulu, Iswandi Ruslan SSos mengaku, semua nelayan di Kota Bengkulu siap mendukung program gubernur tersebut. Ia bahkan menyatakan kesiapan pihaknya untuk beralih dari nelayan traidional menjadi nelayan modern.
\"Kami sangat mendukung program Pak Gubernur untuk nelayan, seperti membangun sekolah dan perguruan tinggi kemaritiman. Saya yakin anak cucu kami nanti akan menjadi nelayan yang tangguh, memiliki ilmu pengetahuan dan menguasai teknologi serta mampu bersaing dengan nelayan modern lainnya,\" ungkapnya. (400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: