Bocah Cabul Kurang Pengawasan Orang Tua

Bocah Cabul Kurang Pengawasan Orang Tua

\"ilustrasiKOTA MANNA, BE - Kepala Unit (Kanit) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reskrim Mapolres Bengkulu Selatan (BS), Brigpol Nurani Sri Madhona menyatakan, terjadinya prilaku menyimpang pada anak d ibawah umur sebagaimana yang dilakukan Kumbang (9)- nama samaran-- siswa kelas 2 SDĀ  di BS yang nekat mencabuli Melati (6)--nama samaran, disebabkan yang bersangkutan kurang mendapatkan perhatian dan pengawasan dari orang tua. Sehingga saat di rumah dirinya bebas melakukan apa saja sesuai dengan keingiannya, seperti mencabuli korban. \"Anak seperti pelaku cabul itu nakal, karena di rumah tidak mendapat pengawasan dan perhatian dari orang tuanya,\" kata wanita yang akrab disapa Dhona ini kepada BE, Rabu (23/3). Menurut Dhona, kesimpulan tersebut didapatnya berdasarkan keterangan beberapa saksi. Diketahui selama ini pelaku cabul itu tinggal bersama neneknya, sedangkan orang tuanya sering berada di kebun, jadi jarang bersama sang buah hati. Meskipun tinggal dengan neneknya, korban juga jarang terpantau sang nenek. Sebab sang nenek bekerja sebagai tukang cuci. Sehingga sehari-hari sang pelaku selalu sendirian di rumah. \"Bukan kita tidak boleh berusaha jauh, namun kita juga harus memperhatikan kondisi anak, jangan sampai memiliki prilaku menyimpang, semoga kejadian ini menjadi perhatian bagi para orang tua agar lebih mengawasi prilaku anak-anaknya dan tidak lupa memberikan pendidikan agama,\" harap Dhona. Sekedar mengingatkan, sebelumnya siswa kelas 2 SD mencabuli murid TK, Selasa (15/3) sekitar pukul 15.30 WIB di rumah teman korban, di desanya. Hal itu diketahui setelah orang tua korban baru pulang dari sawah.(369)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: