Kinerja Fantastis Bank Bengkulu

Kinerja Fantastis Bank Bengkulu

BENGKULU, BE - Boleh jadi Bank Bengkulu hanyalah sebuah bank kecil. Namun soal kinerja, bank milik Pemda Prov/Kabupaten/Kota Bengkulu ini kecil-kecil cabai rawit. Bank Bengkulu mencatatkan kinerja yang fantastis. Hal ini terungkap dalam ekpose kinerja Bank Bengkulu tahun 2015 yang berlangsung di aula Bank Bengkulu (6/1) kemarin. Seluruh petinggi Bank Bengkulu mulai dari jajaran direksi hingga jajaran komisaris ikut dalam ekspose yang dikemas dalam konferensi pers bersama para pimpinan media lokal baik cetak maupun elektronik. Dalam pemaparannya Dirut Bank Bengkulu Drs H. Wimran Ismaun mengatakan secara tahunan (YoY/2014-2015) beberapa indikator utama penilaian mengalami peningkatan. Mulai dari aset, Dana Pihak Ketiga (DPK), kredit, laba kotor, laba bersih dan modal disetor. “Data yang sampaikan ini adalah data sebelum di audit. Namun perubahannya tak begitu jauh,” katanya. Untuk aset mengalami peningkatan sebesar 18% dari Rp 3,9 T menjadi Rp. 4,6 T. Mengalami pertumbuhan secara nominal sebesar Rp 710 M. Sedangkan untuk DPK dari keseluruhan instrument (tabungan, deposito dan giro) mengalami peningkatan sebesar 19% dari Rp 3 T menjadi Rp, 3,6 T. “Dari ketiga instrument DPK, deposito mengalam pertumbuhan yang cukup signifikan yakni tumbuh sebesar 33,5% yakni dari Rp 1,5 T menjadi Rp 2 T,” terangnya. Kredit yang disalurkan Bank Bengkulu ke masyarakat, juga mengalami pertumbuhan sebesar 26,5%. Dari Rp 2,6 T menjadi Rp 3,2 T. Kenaikan kredit ini juga diikuti dengan peningkatan kualitas kredit yang disalurkan. Hal ini terlihat dari semakin membaiknya nilai Non Performing Loan (NPL) Bank Bengkulu yang dibawah 1%. Tepatnya 0,39%. Indikasi ini secara otomatis ikut mendongkrak pertumbuhan laba Bank Bengkulu. Tercatat laba sebelum pajak yang diperoleh Bank Bengkulu tumbuh sebesar 10% dari Rp 148 M menjadi Rp 163 M. Sedangkan laba setelah pajak naik sebesar 22% dari Rp 109 M menjadi Rp 132 M. Untuk modal yang disetorkan juga mengalami peningkatan sebesar 3% dari Rp 167 M menjadi Rp 173 M. “Hanya saja untuk modal inti dari rencana kita mencapai Rp 1 T di tahun 2020 nanti masih mengalami perlambatan. Saat ini modal intii kita baru mencapai Rp 430 M. Tentu kami berharap para pemilik modal dalam hal ini para kepala daerah bisa terus berkomitmen untuk memajukan bank ini sesuai dengan cita-citanya untuk naik menjadi bank BUKU II dengan modal di atas Rp 1 T,” harap Wimran. Dalam kurun 10 tahun terakhir Bank Bengkulu terang Wimran telah melakukan banyak pengembangan. Yang paling nyata di mata masyarakat saat ini yakni pembangunan sejumlah gedung kantor baik kantor cabang, cabang pembantu bahkan yang saat ini masih dalam proses yakni pembangunan gedung kantor pusat Bank Bengkulu yang berlokasi di eks gedung wanita Pemprov. “Beberapa bangunan kantor tersebut ada yang sudah selesai pembangunannya dan telah diresmikan pemakaiannya. Sebagian lagi dalam proses pengerjaan yang sebentar lagi akan selesai,” ujarnya. Saat ini Bank Bengkulu memiliki jaringan kantor sebanyak 96 unit termasuk di dalamnya jaringan ATM. Sedangkan jumlah karyawan yang bekerja di Bank Bengkulu sebanyak 698 orang. Dengan hasil kinerja yang fantastis ini, Wimran mengatakan tahun ini pihaknya akan membagikan deviden kepada seluruh pemilik saham sebesar Rp 56 M. “Terkait pembagian deviden, sejak tahun 2016 hingga 2014 ini Bank Bengkulu telah mengucurkan dana sebesar Rp 260 M. Jumlah ini sudah melebihi dari modal yang disetor oleh para pemilik saham,” terangnya. Terkait dengan Pemkot, Wimran menerangkan saat ini saham yang dimiliki Pemkot sebesar Rp 11,245 M. Porsi ini menempatkan Pemkot diurutan kedelapan dari sebelas pemegang saham dalam besaran kepemilikan saham Bank Bengkulu. Total deviden yang didapat Pemkot sejak tahun 2006 hingga 2014 sebesar Rp 17,083 M. Besaran devidien yang diberikan inipun sudah melebihi dari besaran saham yang dimiliki Pemkot saat ini. “Bahkan pertumbuhan deviden yang didapat Pemkot tahun 2015 mengalami peningkatan dari tahun 2014. Yakni dari Rp 3,5 M menjadi Rp 4 M. Deviden yang diberikan Bank Bengkulu ini merupakan bagian dari PAD untuk Pemkot,” tegasnya. Wimran mengaku sangat menyayangkan dengan pengalihan dana kas Pemkot ke BRI. Hal ini dijadikan pihaknya sebagai bentuk evaluasi ke dalam terkait peningkatan kualitas layanan. “Ini tentu sangat disayangkan tapi ini menjadi koreksi bagi kami untuk dapat terus meningkatkan pelayanan,” katanya. Diakui Wimran pihaknya terus memberi dukungan penuh setiap program yang dilakukan Pemkot. Baik itu kegiatan resmi yang dilakukan Pemkot maupun mendukung kegiatan yang diinisiasi oleh Pemkot seperti Jalan Sehat Bersama, dan program kegiatan bersama dengan pihak ketiga (kalangan pers). Begitu juga dengan dana Coorporate Social Responsibility (CSR). Hampir setiap tahun Bank Bengkulu memberikan beasiswa kepada seluruh siswa di setiap kabupaten dan kota. Totak dan CSR yang telah disalurkan Bank Bengkulu di tahun 2015 sebesar Rp 2,291 M. Dana CSR untuk bidang pendidikan sebesar Rp 1,550 M dan yang disalurkan untuk Kota Bengkulu pada dana CSR beasiswa sebesar Rp 601 juta. “Dalam mengeluarkan dana CSR ada aturan yang harus kita jalani yang besarnya disesuaikan. Jangan bandingkan Bank Bengkulu dengan bank-bank besar nasional. Kendati kita kecil namun semangat kami sangat besar untuk memajukan bank ini,” pungkasnya. (007)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: