Calo CPNS Mulai Bergerilya

Calo CPNS Mulai Bergerilya

TUBEI,BE - Walaupun tes CPNS tahun 2015 hingga saat ini belum dipastikan kapan dilaksanakannya, namun tak membuat para calo CPNS berhenti dalam bergerilya untuk mencari mangsa. Para calo CPNS tetap mau mengambil keuntungan dengan meminta imbalan kepada calon peserta CPNS yang mau lulus melalui jalan menyogok. Salah satu tenaga kerja kontrak (TKK) di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong yang enggan menyebutkan namanya mengatakan kepadea BE kemarin, jika ia beberapa hari lalu pernah mendapatkan tawaran dari seorang oknum untuk bisa lulus menjadi PNS dengan menyetorkan sejumlah uang. Bahkan oknum tersebut mengaku jika memiliki saudara di Badan Kepegawaian Nasional (BKN) yang dapat meluluskan dirinya menjadi PNS. \"Ya kemarin ada yang mengaku bisa meluluskan saya menjadi PNS, malah dia (oknum,red) mengaku ada pamannya yang bekerja di BKN pusat dan bisa meluluskan jadi PNS. Memang dia (oknum,red) tidak meminta pembayaran uang dimuka, tapi nanti pembayarannya setelah saya lulus sebesar Rp 180 juta. Daripada untuk nyogok PNS lebih baik uang sebanyak itu saya buat untuk usaha, apalagi oknum itu meminta uang setelah saya lulus, kalau saya lulus murni berarti dia dapat dengan cuma-cuma uang saya itu,\" ungkapnya. Terkait ulah oknum calo CPNS tersebut, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kabupaten Lebong H Guntur SSos meminta kepada warga ataupun pegawai honorer maupun TKK untuk tidak percaya adanya oknum yang mengaku dapat meloloskan untuk menjadi PNS. \"Sejauh ini memang kita belum ada menerima laporan adanya korban dari calo CPNS tersebut, namun kita mengimbau kepada seluruh masyarakat jangan sampai ada yang menjadi korban oknum yang mengaku dapat meloloskan tes CPNS tersebut,\" jelas Guntur. Dikatakannya, jika memang adanya oknum yang mengaku dapat meluluskan peserta menjadi CPNS dengan meminta sejumlah uang untuk segera melaporkan hal tersebut ke pihak Polisi atau langsung ke BKD Lebong. \"Kita tidak mau pelaksanaan CPNS di Lebong dirusak oleh oknum yang tidak bertanggung jawab seperti itu. Sebab, dalam pelaksanaan tes nantinya akan kita laksanakan dengan transparan apalagi dengan sistem CAT,\" kata Guntur. (777)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: