Pantai Panjang Mirip Perumahan Kumuh

Pantai Panjang Mirip Perumahan Kumuh

BENGKULU, BE - Melihat kondisi kawasan Pantai Panjang yang banyak dipenuhi pondok dan warung-warung kecil di pinggiran pantai, menimbulkan kesan seperti perumahan kumuh. Sebab dari warna dan bentuk yang ditimbulkan tersebut membuat tatanan wisata pantai menjadi semrawut. Hal ini disampaikan Ketua Komisi II DPRD Kota Bengkulu, Suimi Fales. Padahal menurut Suimi, kawasan Pantai Panjang tersebut merupakan kawasan pariwisata yang seharusnya dikelola secara baik oleh pemerintah agar memiliki nilai jual oleh wisatawan.

Dengan kondisi seperti sekarang ini, wajar saja jika wisatawan yang datang cuma penduduk sekitar kota saja.

Seharusnya kata Suimi, mulai dari tugu gajah putih sampai ke pantai Jakat, itu merupakan kawasan steril. Artinya tidak boleh ada aktivitas rumah, pondok, warung dan sebagainya, karena memang itu kawasan terbuka untuk orang menikmati view pantai panjang. Namun dengan banyak pondok-pondok tersebut justru membuat kawasan pantai tersebut terlihat seperti perumahan kumuh.

\"Ya tentunya kita berharap memang dikelola untuk pariwisata. Saya ambil salah satu contoh pangsit tris yang berada dipinggir pantai dan warung-warung yang lain itu tidak boleh, semestinya itu harus kosong semua kawasan sepadan pantai itu. tidak boleh ada warung-warung itu,\" kata Suimi kepada BE.

Dalam hal ini dikatakan Suimi bahwa dewan telah berulang kali mengingatkan pemerintah daerah kota untuk tidak sembarangan dalam memberikan izin pengelolaan lahan terhadap masyarakat. Karena dilihat dampak yang dihasilkan justru tidak membuat pantai menjadi lebih indah. Untuk itu, pihaknya mengingatkan kembali Dinas Pariwisata sebagai instansi terkait untuk tidak mudah memberikan izin pengelolaan, karena dikatakan Suimi tidak semua orang yang mampu untuk melakukan pembangunan yang betul-betul investasi.

\"Pemerintah jangan terlalu mudah untuk memberikan izin pengelolaan terhadap apakah badan hukum atau adakan perorangan dan sebagainya, berikanlah kepada orang yang betul-betul ingin investasi memajukan pariwisata bukan kepada orang yang sekedar ingin mencari makan saja,\" tandasnya.

Disamping itu, pihaknya juga berharap agar masyarakat juga harus sadar bahwa kawasan itu adalah kawasan pariwisata yang merupakan aset Pemda kota, artinya masyarakat juga harus mengelolah kawasan tersebut supaya orang-orang luar tertarik untuk datang ke Bengkulu.

\"Kedepan kita tentunya akan mempresure bahwa dinas apa saja dalam pemberian izin itu harus berhati-hati tidak boleh sembarangan, ini akan fatal karena apabila mulai dari sekarang ini sudah diberikan izin pengelolaan dengan jangka waktu yang cukup lama, tentunya untuk memperbaikinya atau memulai dari yang baru itu susah,\" imbuh Suimi. (805)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: