Kisah Nenek Penemu Bayi yang Dibuang, Mimpi Didatangi Ular Siapkan Nama Syafei

Kisah Nenek Penemu Bayi yang Dibuang,  Mimpi Didatangi Ular Siapkan Nama Syafei

\"Ari, Nama Sapatun (50) warga RT 17/05 Kelurahan Tempel Rejo Kecamatan Curup Selatan mendadak terkenal khususnya di tengah masyarakat Kota Curup. Ini dipicu peristiwa bayi laki-laki dibuang di depan rumahnya Senin (9/3) dini hari. Bagaimana kisah sang nenek yang berprofesi sebagai petani tersebut. Ari Apriko, Curup Malam sebelum kejadian penemuan bayi di terasnya, Sapatun yang juga akrab disapa Mbah Yem tersebut mengakui melakukan rutinitas seperti biasa. Tidak ada yang aneh dalam kehidupannya. Ia yang tinggal sendiri di rumah miliknya tidur sekitar pukul 20.00 WIB. Hanya saja sebelum penemuan bayi sekitar pukul 00.30 WIB sudah terbangun. Dirinya memang sudah biasa terbangun di malam hari. Namun, menurut Mbah Yem, pada hari Minggu (8/3) sedikit mengalami hal ganjil. Hal ganjil yang ia alami yaitu saat ia tidur siang bermimpi rumahnya dimasuki ular. Dalam mimpinya tersebut ia melihat seekor ular sebesar jari kelingking dewasa berwarna hitam masuk ke dalam rumahnya. Ular tersebut masuk melalui pintu depan kemudian menghilang di bagian belakang rumahnya. \"Meskipun aneh, namun Mbah tidak memiliki firasat kalau akan menemukan bayi di malam harinya,\" cerita Mbah Yem saat Bengkulu Ekspress menyambangi rumahnya kemarin (10/3). Sebelum mendengar tangisan bayi, Mbah Yem sempat beberapa kali medengar suara motor yang hilir mudik di sekitar rumahnya. Namun ia mengacuhkan saja. Hanya beberapa saat setelah itu, perlahan ia mendengar ada suara bayi yang menangis, ia pun terheran karena di sekitar rumahnya memang tidak ada warga yang memiliki anak kecil. Lantaran curiga dan dihinggapi rasa was-was, kemudian Mbah Yem memberanikan diri mengecek di depan rumahnya. Betapa terkejutnya ia setelah membuka pintu ia melihat seorang bayi yang dibungkus pakaian bayi warna putih berada tepat di depan pintu rumahnya. \"Setelah melihat ada bayi, kemudian saya memanggil mbak Rusti tetangga saya, setelah itu kami memanggil ada anggota TNI dan kemudian baru dibawa pihak kepolisian,\" lanjut Mbah Yem. Setelah dibawa pihak kepolisian Mbah Yem mengaku tidak pernah lagi melihat bayi itu lagi. Ia sangat ingin sekali melihat sang bayi di rumah sakit. Namun karena keterbatasan biaya dan tidak ada yang mau mengantarnya sehingga Mbah Yem tidak bisa melihat sang bayi. Lebih lanjut Mbah Yem mengutarakan niat untuk bisa merawat bayi tersebut hingga besar. Ia menyatakan sanggup untuk merawatnya. Karena menurut Mbah yem dengan adanya bayi tersebut nantinya ia bisa memiliki kawan. Lantaran saat ini ia tinggal sendiri di rumah setelah ditinggal sang suami menghadap sang khalik 5 tahun silam. Sedangkan anak semata wayangnya sudah tiga tahun tidak pernah pulang dari Provinsi Jambi. \"Bila memang mbah yang diizinkan merawatnya mbah sudah siapkan nama. Nama yang akan mbah berikan yaitu Syafei. Mbah suka nama itu,\" jelasnya. Selain itu, Mbah Yem juga mengaku, di balik penemuan bayi didepan rumahnya. Saat ini Mbah Yem diselimuti rasa takut dan khawatir, lantaran semalam pasca ditemukan bayi tersebut ia merasa ada yang mengawasi rumahnya. Ia mencontohkan Senin malam, ada beberapa kali motor hilir dirumahnya. \"Mbah mulai takut, karena semalam (Senin malam,red) ada beberapa kali dua motor yang hilir mudik di depan rumah mbah ini. Setelah mbah intip satu motor ditumpangi dua orang dan satunya sendirian,\" aku Mbah Yem. Dengan perasaan takut ada yang mengintai tersebut, Mbah Yem berharap aparat kepolisian bisa memberikan rasa aman dikediamannya.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: