Asean-Japan Youth Forum 2015 Ditutup, Dari Bengkulu Lahirkan Pemimpin Masa Depan
BENGKULU, BE - Asean-Japan Youth Forum (AJYF) 2015 yang berlangsung di Bengkulu sejak 3 Maret lalu resmi ditutup oleh Dirjen Olahraga Kemenpora, Yuni Purwanti di Hotel Santika tadi malam yang dihadiri Wakil Gubernur Bengkulu Sultan B Najamudin, FKPD dan pejabat di lingkungan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Kegiatan ini dihadiri 100 pemuda dari negara di Asean dan Japan selama 4 hari ini berjalan sukses dan lancar bahkan dari AJYF di Bengkulu akan melahirkan pemimpin yang handal di Asean dan Japan dimasa mendatang. Dalam sambutannnya, Wakil Gubernur Sultan B Najamudin mengungkapkan bahwa isu yang dibahas dalam Forum Asean-Japan di Bengkulu akan memiliki manfaat besar, baik bagi Bengkulu, Indonesia maupun bagi negara Asean dan Japan. \"Sudah banyak isu yang dibahas dan dipastikan akan berguna bagi Asean dan japan. Saya atas nama pribadi dan Pemerintah Provinsi Bengkulu menyampaikan permohonan maaf bila terdapat kekurangan saat menjadi tuan rumah AJYF 2015 ini,\" kata Sultan. Sultan juga mengutarakan bahwa berkumpulnya para pemuda dalam forum tersebut bukan bertujuan untuk bermegah-megahan, melainkan untuk saling berbagai ide dan gagasan dalam bentuk kerjasama untuk membangun daerah atau negaranya masing-masing, umumnya Asean dan Japan. \"Ini modal penting bagi Bengkulu dan Indonesia kedepan. Dapat dipastikan beberapa tahun kedepan anak muda inilah yang menjadi pemimpin di Asean dan Japan,\" tukasnya. Dibagian lain, Deputi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Yuni Purwanti mengatakan, meski AJYF tersebut baru pertama kali dilakukan di Indonesia, di Bengkulu tahun ini, namun Bengkulu berhasil menjadi tuan rumah yang baik. \"Bengkulu is the best sebagai tuan rumah, kesuksesan ini bisa ditiru bagi negara lain yang akan menjadi tuan rumah pada penyelenggaran tahun berikutnya,\" kata Yuni. Ia juga menyebutkan, dengan adanya AJYF tersebut membuat para pemuda semakin leluasa malakukan aktivitas ekomoni, budaya dan bidang kerjsama lainnya pemuda negara lain yang saling menguntungkan. Kami ingin alumni kegiatan ini bukan sedekar alumni, tapi harus terdeteksi dari mana, sekarang dimana dan apa kontribusinya. Dan ini PR kita semua seluruh kementerian dan lembaga terkait guna untuk memberikan inspirasi kepada pemuda untuk maju dan berkembang,\" bebernya. Selain itu, Yuni juga menyebutkan bahwa tantangan terbesar dalam forum itu adalah implementasi oleh peserta saat kembali ke negaranya masing-masing. Karena semua wawasan dan ilmu yang didapat dalam forum tersebut harus ditularkan kepada pemuda lainnya. \"Pemuda khususnya yang menjadi peserta kegiatan ini haru mampu mengimplenmentasi prestasi, yakni perubahan pemuda itu sendiri di daerahnya. Mari kita terus berkomunikasi agar kemajuan terwujud nyata,\" pungkasnya.(400)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: