Jumlah Penderita TBC Meningkat

Jumlah Penderita TBC Meningkat

TAIS, BE- Terhitung dari tahun ke tahun jumlah penderita penyakit Tuberculosis(TBC) terus meningkat. Hal itu diketahui setelah seluruh petugas Puskesmas mendata seluruh warga. Hasilnya, diketahui peningkatan jumlah pasien. Data yang berhasil dihimpun dari tahun 2012 sebanyak 216 penderita, ditahun 2013 kembali meningkat 281 penderita, Ditahun 2014 ikut kembali meningkat sebanyak 310 penderita. “Petugas kita memang aktif melakukan pengecekan setiap warga yang mengeluhkan batuk yang tak kunjung sembuh di seluruh Puskesmas,” papar sampai Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seluma H Yansyah Nawawi Skm Mkes melalui Kabit P2PL Ahmad Tavip Sip kepada BE. Disampaiakan, Penyakit TBC disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri ini tidak hanya menyerang paru-paru, tetapi dapat juga mengenai organ tubuh lainnya. Bakteri ini berbentuk batang, tipis, lurus atau agak bengkok, bergranul, tidak berspora, tidak mempunyai selubung tetapi mempunyai lapisan luar tebal yang terdiri dari lipoid (terutama asam mikolat). Sehingga mengharuskan penderita TBC untuk rutin minum obat. Ironisnya, para penderita penyakit ini khususnya di Seluma, sulit untuk mengikuti aturan minum obat. “Jika rutin dalam mengkonsumsi obat maka dalam jangka waktu 6 bulan dipastikan sembuh. Namun tergantung dari pasien dalam mengkonsumsi obat sendiri,” bebernya. Beber kabit P2PL juga, jika efek samping dri penyakit ini sendiri juga bisa mengakibatkan meninggal dunia. Seperti terjadi pada penderitan ditahun 2012 sebanyak satu orang dan tahun 2013 sebanyak 2 orang. Namun meninggal dunia terhadap pasien tidak ditemukan lagi. “Pasien ini haruslah mendapatkan perlakuan khusus seperti penggunaan barang pribadi. Seperti baju, sarung bantal ghelas dan piring. Hal ini harus diperhatiakan oleh pihak keluarga,” bebernya. Penyebab penyakit ini juga terjadi daya tahan tubuh rendah. Karena terinfeksi kuman TBC (infeksi primer) merupakan salah satu faktor penyebab TBC. Serta pola hidup tyang tidak sehat juga ikut membantu semakin cepatnya tertular. Infeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan TBC. Percikan dahak (droplet) yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosilier bronkus dan terus berjalan sehingga sampai di alveolus dan menetap disana. Infeksi dimulai saat kuman TBC berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di paru-paru yang mengakibatkan peradangan. Saluran limfe akan membawa kuman TBC ke kelenjar limfe di sekitar hillus (benang paru). Keadaan ini berlangsung 4-6 minggu dan disebut sebagai kompleks primer. Adanya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan dari negatif menjadi positif. “TBC ini juga disebabkan kurangnya kekebalan tubuh, pola hidup tidak sehat serta penyakit TBC bisa menular,” tukasnya.(333)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: