Pencairan PSKS Ricuh
BENGKULU, BE- Proses pencairan Program Simpanan Keluarga Sejahtera (PSKS) yang dibuka di Kantor Pos Tanah Patah Kota Bengkulu, kemarin sempat ricuh. Ini setelah salah seorang warga, Ardani dan adiknya Dani melakukan protes pada salah seorang petugas kantor pos, karena dirinya ditolak petugas pos saat ingin mencairkan dana PSKS. Pantauan BE di lokasi, ratusan penerima bantuan PSKS sudah mulai antrean sejak pukul 07.30 WIB. Mereka dilayani delapan loket, empat loket sebagai verifikasi data dan empat loket untuk proses pembayaran. Ratusan warga sangat berdesak-desakan dibawah tenda yang telah disediakan, tak terkecuali Ardani yang mewakili bapaknya Abdul Muthalib warga Kebun Beler Kecamatan Ratu Agung. Abdul Mutahlib (78) tidak bisa hadir karena dalam kondisi sakit. Karena ditolak, adu mulut terjadi hingga membuat suasana terpusat pada suara yang cukup tinggi. \"Bapak kami sedang sakit, seperti tahun lalu saya juga mengambil dana ini di sini dan itu bisa diwakilkan, kenapa sekarang tidak bisa,\" cetus Ardani yang diamini kakanya Dani. Setelah mendapatkan pengarahan, Ardani akhirnya pulang dengan tangan kosong. Sementara itu, Yuliawan selaku pengawas pencairan PSKS kantor Pos Bengkulu mengatakan, proses pencairan dana PSKS akan berlangsung selama satu pekan terhitung kemarin. Pencairan dilakukan per kecamatan, dilayani mulai pukul 07.30 hingga pukul 17.00 WIB. Pencairan disesuaikan dengan instruksi dari Kementerian Sosial, bahwa pembayaran PSKS ini tidak bisa diwakilkan. Artinya harus diambil oleh kepala keluarga bersangkutan. \"Kalau tahun lalu boleh diwakilkan, namun saat ini instruksi langsung Kemensos memang tidak boleh diwakilkan,\" terangnya.(247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: