Wawali dan BPK Sidak PDAM
BENGKULU, BE - Wakil Walikota Bengkulu, Ir Patriana Sosialinda bersama pihak BPK RI Perwakilan Bengkulu didampingi Direktur PDAM Bengkulu melakukan pengecekan di 3 lokasi proses produksi air baku PDAM Bengkulu. Hal ini dilakukan menyikapi hasil temuan Badan Pengawas Keuangan RI. Pemantauan yang dilakukan masing-masing di Instalasi Pengolahan Air (IPA Nelas), Seluma dan IPA Surabaya serta Reservoar Air Sebakul yang merupakan tempat penampungan air olahan PDAM Bengkulu sebelum didistribusikan ke tingkat pelanggan, dilakukan guna memaksimalkan pelayanan PDAM Bengkulu pada masa yang akan datang. Dari pengecekan yang dilakukan di IPA Nelas, Seluma, kondisi air yang terlihat cukup baik dengan warna air yang tidak terlalu keruh. Namun diakui saat ini tingkat keasaman air meningkat akibat pencemaran amoniak yang tinggi yang diduga berasal dari pemupukan tanaman di bagian hulu sungai. Selain itu juga kondisi bendungan IPA Nelas, juga saat ini sudah menggantung dikarenakan tergerus air sungai. Sementara itu di Reservoar Air Sebakul, tim melakukan pengecekan kondisi air yang siap didistribusikan ke tingkat pelanggan mulai dari kapasitas penampungan air sampai proses pengolahan air yang mengharuskan menambahkan bahan lainnya seperti kaporit sehingga air layak konsumsi. Pemantauan yang dilakukan di IPA Surabaya, pengecekan yang dilakukan lebih menitikberatkan pada kondisi air baku yang selama ini tingkat kekeruhannya atau NTU yang tinggi walaupun saat di pantau aliran air Sungai Bengkulu, cukup jernih dengan tingkat kekeruhan 36 NTU yang biasanya mencapai 5000 NTU sebagaimana yang disampaikan Direktur PDAM Bengkulu, Sjobirin Hasan. Berdasarkan hasil pemantauan tersebut, Wakil Walikota Bengkulu, Ir Patriana Sosialinda mengatakan akan memetakan terlebih dahulu persoalan yang ada di PDAM Bengkulu. Sehingga ke depan dapat dilakukan pembenahan mulai dari persoalan infrastruktur, pengolahan air, jaringan, pendistribusian,dan harga jual akan dibahas secara komprehensif. Persoalan PDAM Bengkulu juga diakui tidak bisa diselesaikan di tataran Pemerintah Kota Bengkulu sehingga ke depan juga diharapkan adanya sinergisitas dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kabupaten, khususnya menyelesaikan masalah pencemaran sumber air baku. (247)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: