Bibit Palsu Masih Banyak Beredar

Bibit Palsu Masih Banyak Beredar

BINTUHAN, BE- Masyarakat kini harus lebih berhati-hati setelah tertangkapnya  penjual biji sawit palsu  oleh Polres Kaur. Peredaran benih palsu  sangat meresahkan mengingat dapat menyebabkan kerugian besar bagi petani. Meski pelaku  telah ditangkap,  namun tak menutup kemungkinan benih palsu masih  beredar. \"Pelaku lainnya sepertinya tidak jera dan masih ada saja yang menjual benih palsu. Kondisi ini diperparah dengan masih banyaknya petani  tidak bisa membedakan mana bibit asli atau palsu, karena membedakan,\" Kepala Dinas Pertanian Kaur Ir Defrial MAP, kemarin. Menurutnya,  maraknya peredaran benih atau bibit sawit palsu sebagai akibat dari semakin meningkatnya permintaan. Sementara ketersediaan benih kelapa sawit unggul dan bersertifikat masih terbatas. Benih sawit palsu hanya dapat diketahui setelah tanaman mencapai usia empat hingga lima tahun. Jika menggunakan bibit asli akan  menghasilkan buah, namun jika bibit palsu  tidak berbuah atau kualitas buah  tidak bagus. “Untuk itu kita minta kepada petani sawit agar bersabar untuk mendapatkan benih asli  berasal dari penangkar resmi  telah ditunjuk oleh Kementan RI,”terangnya. Lanjut Defrial, menangapi  banyaknya bibit palsu  beredar di pasaran. Oleh karena itu, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi kepada petani agar menggunakan bibit resmi  sudah diberikan sertifikasi.  “Untuk mengatasi masalah bibit palsu ini, kita terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat. Saat ini kita juga akan membuat sertifikasi bibit, sehingga masyarakat bisa menghindari penggunaan bibit palsu tersebut,”ujarnya. Ditambahkan Defrial, dengan terkuaknya pelalu penjual biji bibit palsu di wilayah Kaur oleh jajaran Polres Kaur, ia juga  sangat mengapresiasikan kinerja Polisi atas terbongkarnya penjual biji sawit palsu tersebut.  “Dengan mengajak pihak berwajib, kita akan memberi tindakan tegas kepada pelaku penjual bibit tidak memiliki standar tersebut,”tegasnya.(618)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: