Dewan Tuding Ada Oknum ‘Bermain’
BENGKULU, BE - Persoalan demi persoalan di Pasar Tradisional Percontohan Panorama semakin mencuat. Anggota DPRD Kota Bengkulu, Indra Sukma, mengatakan, tak kunjung selesainya persoalan di Pasar Tradisional Percontohan Panorama karena ada banyaknya oknum yang bermain. \"Oknum itu ada dari petugas pasar, Dihsub, Pospol dan Babinsa. Mereka semua bermain. Makanya masalah kemacetan dan kesemerawutan di pasar tersebut tak kunjung terurai,\" kata politisi PAN yang berasal dari Dapil Gading Cempaka, tempat pasar tersebut berada, kemarin. Menurut Ucok, sapaan akrabnya, bermainnya oknum-oknum tersebut berdasarkan kepada pengamatan langsung yang ia lakukan dan aspirasi dari para konsituennya. Ia membeberkan, sekira sepekan yang lampau, ia menerima aspirasi para pemilik kios di Pasar Tradisional Percontohan Panorama yang menolak membayar retribusi pelayanan pasar selama para pedagang di luar pasar tidak masuk ke dalam. \"Pedagang merasa keberatan membayar retribusi karena mereka juga ditarik berbagaimacam pungutan lainnya seperti biaya kemananan, biaya listrik dan biaya kebersihan hingga berkali lipat yang dilakukan oknum-oknum tersebut. Itu juga yang membuat sejumlah pedagang diluar menolak masuk kedalam,\" urainya. Ia menjelaskan, hasil pengamatannya dilapangan, kondisi di dalam pasar yang sepi karena ada banyaknya para pedagang yang berjualan di luar pasar. Ia setuju bila pihak eksekutif terutama Satpol PP, melakukan penertiban. \"Tapi penertiban itu harus mengedepankan aspek kemanusiaan. Jangan sembarang di relokasi. Karena para pedagang di kaki lima itu juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kita semua sebagai warga Kota Bengkulu,\" ungkapnya. Ucok, menyarankan, pihak eksekutif seyogyanya merumuskan formulasi yang tepat agar para pedagang kaki lima yang berada di badan jalan dapat masuk ke dalam pasar. \"Atau pemerintah bisa membuat regulasi agar setiap jam 8 pagi, semua yang berjualan sudah harus bubar. Solusi lainnya bisa dengan memberikan pedagang ruang diterminal dalam pasar hingga jam 9. Karena terminal pada jam 9 akan difungsikan oleh para supir angkot,\" tukasnya. Ia juga meminta kepada pihak eksekutif agar dapat menindak tegas oknum manapun yang bermain di pasar terluas se Indonesia tersebut. Menurutnya, Pasar Tradisional Percontohan Panorama tidak akan tuntas selama oknum-oknum tersebut tidak diberikan tindakan tegas. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: