Kapolda: Jangan Kontrol Polisi Saja
BENGKULU, BE - Perwakilan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Bengkulu (AMPB) kembali mendatangi Mapolda Bengkulu, kemarin. Sesuai dengan rencana pada Jumat (12/9) lalu, kedatangan mereka ke Polda bermaksud untuk menggelar hearing mengenai beberapa kasus yang ditangani Polda, yang saat ini dinilai Mandeg alias belum ditemukan titik terangnya. Tak seperti Jumat lalu, kedatangan mahasiswa ini langsung disambut oleh Kapolda Bengkulu Brigpol Tatang Soemantri. Di hadapan jendral berbintang satu itu, mahasiswa tersebut menanyakan kasus perusakan SPP Klobak di Kabupaten Kepahiang dan breakwater (penahan gelombang) di Pulau Baai. \"Kami minta mahasiswa tidak hanya melakukan kontrol kepada polisi saja, tapi juga kepada instansi-instansi lain. Karena penyelesaian kasus yang ada di Polda ini saling bersinergi dengan instansi lain,\" kata Kapolda saat menerima hearing Polri, kata Kapolda, berbeda dengan KPK yang menyelesaikan semua kasus tipikor di satu gedung. Sementara Polri harus saling berkoordinasi dengan kejaksaan dan pengadilan. Tak hanya itu, untuk audit kepolisian harus menggunakan BPK atau BPKP sebagai lembaga negara yang berhak untuk melakukan audit. \"Proses audit ini tidak sebentar dan tidak murah. Kalau saya sewa jasa auditor swasta, per audit mencapai ratusan juta, Polri ini tidak punya auditor sendiri,\" terang Kapolda. Untuk kasus SPP Kelobak dan breakwater, kata Kapolda, masih tetap berjalan. Bahkan Kapolda menyampaikan untuk kasus breakwater ini adalah salah satu kasus warisan dari Kapolda sebelumnya yang berhasil dimasukkan ke ranah hukum oleh Kapolda. Pasalnya sebelumnya penyelesaian kasus ini akan diselesaikan secara mufakat dan musyawarah. \"Coba kalian (mahasiswa-red) tanya sama Pemda bagaimana kronologis mufakat musyawarahnya,\" sambung Kapolda. Sementara untuk kasus SPP Kelobak, Kapolda minta untuk tidak dipolitisir. Pasalnya kasus ini, menurut Kapolda sangat simple dan hanya perihal perkara perusakan. \"Kalau sudah dimasuk-masukkan ke wilayah politik, jadi ribet kita,\" pungkasnya. (609)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: