Nadine Chandrawinata Berbisnis Parfum Karena Terinspirasi Suku Bajoe
NADINE Chandrawinata dan laut adalah dua hal yang tidak terpisahkan. Laut bahkan bisa dikatakan sebagai rumah kedua Putri Indonesia 2005 itu. Tak heran, ketika dia memutuskan untuk menjajal bisnis parfum, wangi laut menjadi inti utamanya. Wanita kelahiran Hanover, Jerman itu mengakui kalau parfum perdana yang dinamai Sea Gypsy adalah representasi dirinya. Yaitu perempuan yang kuat, aktif, dan berani menjadi dirinya sendiri. Nadine mengaku terinspirasi dari perempuan Suku Bajoe di Sulawesi Tengah. Suku yang terkenal memegang teguh prinsip memelihara alam, khususnya kelautan. Untuk mempersiapkan produk parfum pertamanya itu, kakak dari si kembar Marcel dan Mischa itu membutuhkan waktu setahun. ’’Aku yang mengerjakan sendiri. Mulai dari logo, font. Dibantu sama mama. Kemudian, semua warna ada filosofinya sendiri,’’ kata Nadine seperti yang dilansir INDOPOS (Grup JPNN.com), Jumat (12/9). Dirinya ingin para wanita merasakan sensasi kebebasan saat mengenakan parfumnya. ’’Seperti menemukan petualangan baru yang penuh gelora dan tanpa akhir bersama para gipsi yang riang, di tengah lautan yang bergelung luas,’’ urainya berfilosofi. Botol yang dilingkari kaca kristal bening dengan warna lautan biru yang menarik pandangan mata, cincin berwarna emas yang eksotis serta logo putri duyung yang terukir dalam warna putih di bagian belakang botol, menyimbolkan kepribadian Nadine yang sensual, riang, dan berkarisma. ’’Carilah aroma yang memberi kenyamanan dan membuat kita menjadi diri sendiri. Itu juga alasan saya mendeskripsikan parfum baru saya dalam kalimat Dare to be Yourself,’’ ulasnya. Meski diakuinya dia bukan selebriti pertama yang meluncurkan parfum, Nadine tetap optimis racikannya memiliki nilai jual. (ash)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: