Diskotik Tanpa Busana, Tantang Rasa Malu dan Kebebasan Pelakonnya
Sebuah pameran yang baru digelar di Brisbane mendorong warga Negara Bagian Queensland untuk menari telanjang atas nama seni. Club Purple merupakan bagian dari Kraft, sebuah pameran yang digelar oleh seniman Australia Stuart Ringholt di Institut Seni Modern (IMA) di Brisbane. Pameran ini juga menyediakan ruang galeri yang disulap menjadi sebuah diskotik khusus karena siapa saja yang hendak menari diruangan itu harus menanggalkan busananya. Ruang disko itu dilengkapi dengan alat pemutar musik berisi 5000 judul lagu, lampu sorot warna warni dan pengeras suara. Wakil Direktur IMA, Aileen Burns mengatakan pameran ini bertujuan untuk mendorong siapa saja untuk merasa bebas. \"Ruang dansa itu diperuntukan buat semua orang. Semua orang harus melakukan skenario yang sama yakni merasakan kebebasan. Jadi menari disini bukan hanya bermakna bersenang-senang di akhir pekan dan kelihatan seksi,” papar Burns. \"Ruang menari ini sangat aman dan tidak ada peluang buat orang untuk diperhatikan atau memperhatikan orang, jadi tidak akan terjadi apa-apa ketika para peserta menari telanjang,” \"Anda bisa menari bersama teman atau sendirian,” katanya. Sementara itu, Wakil Direktur IMA lainnya, Johan Lundh mengatakan para peserta harus benar-benar telanjang. \"Orang harus telanjang total, bahkan memakai kaos kaki pun tidak diperbolehkan. Diruangan itu disediakan karpet berwarna ungu dan suhu ruangan juga diatur dengan baik sehingga tidak terlalu panas atau terlalu dingin,” paparnya lagi. Dipintu masuk ada petugas jaga dan semua peserta sebelum masuk harus menandatangani surat pernyataan, sehingga tidak semua orang bisa masuk. Dan peserta dibatasi harus berusia diatas 18 tahun dan hadir disana memang untuk menari, karena itu tidak dibolehkan hanya untuk berdiri atau memandangi peserta yang lain. \"Anda harus masuk ke ruang ganti baju, menanggalkan seluruh pakaian, menyimpannya di lemari yang terkunci aman dan kemudian menari dengan bebas,” Penyelenggaraan pameran Club Purple ini bekerjasama dengan Univeritas Monash di Melbourne. Pada pameran di Melbourne, seluruh manajemen senior termasuk curator membuka acara ini dengan menari telanjang bersama-sama. Lundh mengatakan kondisi yang sama tidak terjadi di Brisbane. Menantang emosi lewat seni Sementara seniman pengagas pameran ini, Stuart Ringholt mengatakan dimasukannya ruang disko tanpa busana dalam proyek Kraft ini sebagai cara untuk menambahkan komponen interaktif dalam pameran ini. Ringholt sebelumnya pernah membuka galeri dan pameran mengenai ketelanjangan di seluruh kawasan di Australia. Burns mengakui kalau hasil karyanya bisa sangat bertentangan. \"Alasan utama Stuart membuat karya semacam ini adalah untuk menantang beragam emosi dan perasaan di dunia yang biasanya enggan kita tantang,” katanya. \"Hasil karya khusus seperti ini memang mengenai perasaan malu. Ini bukan semata hanya berusaha untuk mempermalukan diri sendiri dengan melakukan gerakan tarian, tapi sekaligus juga hendak mengetahui apakah Anda tipe orang yang berani untuk menari dalam keadaan telanjang untuk merasakan kebebasan,” Sejauh ini, pameran unik ini telah berhasil menarik perhatian lebih dari 100 orang setiap hari, tapi hanya sedikit orang saja yang berani ambil bagian dalam proyek menari telajang diruang diskotik ungu itu. Lundh mengatakan sebagian orang yang ikut dalam sesi menari telanjang mengaku kalau kegiatan itu sangat menyenangkan. \"Seluruh hasil karya yang ditampilkan dalam pameran ini memang berusaha menekankan pesan mengenai kegelisahan dan perasaan malu, serta juga takut. Tarian telanjang ini menjadi semacam katarsis.” \"Semua yang mencobanya keluar dari ruang disko dengan perasaan bangga dan bebas. Anda mampu membebaskan semua perasaan itu dengan menari telanjang,”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: