Harga Cabe Naik
ARGA MAKMUR, BE - Pasca Ramadan, kini harga sembako belum normal. Bahkan beberapa kebutuhan pokok di Bengkulu Utara (BU) mengalami kenaikan harga. Cabe misalnya dari harga Rp 16 ribu naik menjadi Rp 20 ribu per kilogram. Mardiana (40) penjual cabe di pasar Purwodadi Arga Makmur mengatakan, harga cabe merah keriting mengalami kenaikan harga selisih Rp 4 ribu. Hal ini dikeranakan stok akan cabe sedikit, para petani tidak lagi panen cabe yang biasanya cabe didatangkan dari Kabupaten Lebong. Saat ini sebagai penjual cabe sudah merasa kesulitan untuk mendapatkan cabe keriting. Kebutuhan pokok lainnya harganya sudah kembali normal seperti telur saat Ramadan lalu dijual Rp 33 ribu sudah dijual Rp 30 ribu, begitu juga beras jenis IR 64 biasanya dijual harga Rp 13 ribu sudah normal Rp 12 ribu, harga bawang merah Rp 16 ribu saat ini sudah menjadi Rp 12 ribu. Harga ayam potong RP 40 ribu saat ini sudah menjadi Rp 36 ribu. \"Terpaksa harga cabe naik, karena stok cabe tidak ada, dan permintaan akan cabe juga sedikit, ini karena petani cabe belum panen, kalau harga sembako lainnya sudah normal lagi,\" ujarnya. Diakuinya, kebutuhan akan cabe kembali meningkat usai lebaran minggu depan, karena aktifitas masyarakat sudah kembali seperti biasa. Menurutnya, stok cabe pun diakuinya akan kurang jika dilihat dari pengalaman biasanya usai lebaran tahun lalu. \"Kebutuhan akan cabe meningkat kalau aktifitas warga sudah normal seperti biasa lagi, dan harga cabe akan tetap naik jika stok cabe sedikit,\" tandasnya. Sementara itu, Kepala Disperindag Kabupaten BU Ir Siti Qoriah Rosdiana mengatakan, harga cabe memang sering mengalami kenaikan harga, karena kebutuhan akan cabe memang sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Untuk ketersedian ataupun stok cabe akan terus dipantau memenuhi kebutuhan warga jangan sampai hal yang tidak diinginkan terjadi dan kebutuhan cabe tidak terpenuhi. \"Kita akan pantau terus stok dan harga cabe karena kebutuhan cabe ini merupakan kebutuhan semua warga jangan sampai stok cabe ini tidak ada, apalagi cabe yang dijual banyak berasal dari luar kabupaten yakni Lebong dan Rejang Lebong, Kota Curup yang harus dipantau keluar masuknya barang,\" demikian Siti. (117)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: