Wisatawan Keluhkan Biaya Parkir

Wisatawan Keluhkan Biaya Parkir

BENGKULU, BE - Sejumlah wisatawan yang berkunjung ke objek-objek wisata di Kota Bengkulu mengeluhkan tingginya tarif parkir.  Salah seorang wisatawan asal Kepahiang, Siska Apriani (22), mengatakan, tarif parkir yang ditetapkan antara satu lokasi wisata dengan lokasi wisata lainnya berbeda-beda. \"Misal di Pantai Panjang tarifnya bisa sampai Rp 5 ribu hanya untuk 1 motor.  Sementara mobil mencapai Rp 10 ribu. Tapi waktu kami ke Tapak Padri, harganya Rp 2 ribu untuk motor dan Rp 4 ribu untuk mobil. Mereka selalu beralasan karena lebaran. Tapi di tempat kami tidak semahal ini,\" ketus Siska saat jurnalis menjumpainya di Kediaman Bung Karno, kemarin. Senada diungkapkan Rahmat Hidayatullah, wisatawan asal Mukomuko. Tidak hanya tingginya kenaikan tarif parkir, ia juga mengeluhkan banyaknya kawasan yang menjadi objek parkir. \"Sehari saya keliling bisa menghabiskan Rp 20 ribu hanya untuk parkir. Dimana-mana ada tukang parkirnya. Saya juga tidak menerima karcis sebagai bukti sudah bayar,\" kata Rahmat. Rahmat meminta kepada pemerintah untuk melakukan penertiban kepada oknum juru parkir yang membandel. Menurutnya, wisatawan dapat jera untuk kembali bilamana mendapatkan kesan yang tidak baik dari warga setempat. \"Kalau kejadiannya seperti ini bagaimana Kota Bengkulu bisa jadi tujuan utama wisata. Kalau dibiarkan berarti pemerintah menyuburkan korupsi. Sekarang ini harga-harga sudah mahal kasihani rakyat kalau tarif parkir juga dimahalkan,\" ungkapnya. Peringatan agar Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Bengkulu melalukan langkah antisipasi maraknya juru parkir nakal telah disampaikan oleh sejumlah anggota dewan. Meski beberapa upaya telah dilakukan oleh Dishubkominfo untuk mencegah hal ini, namun tampaknya upaya-upaya tersebut tidak berjalan efektif. Kepala Dishubkominfo Kota Bengkulu, Selupati SH, ketika dikonfirmasi mengatakan, masyarakat pengunjung tempat wisata harusnya menolak untuk membayar parkir yang diluar ketentuan. Ia mengaku tidak dapat mengawasi secara terus menerus karena saat ini pihaknya juga tengah menangani kepadatan arus lalu lintas mudik. \"Ketentuan kami tidak berubah, motor Rp 1 ribu, mobil Rp 2 ribu. Kami sudah pasang ketentuan ini dibeberapa titik se Kota Bengkulu. Masyarakat jangan mau bayar lebih. Kalau ada langsung laporkan kepada aparat kepolisian,\" ujar Selupati. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: