Menguji Kekuatan Sinyal Smartfren
BANDUNG - PT Smartfren Telecom Tbk memastikan kualitas jaringannya menjelang bulan suci Ramadan 2014. Drive test untuk menguji kekuatan penyedia jasa layanan telekomunikasi berbasis teknologi canggih CDMA EV-DO Rev.B Fase ini memilih area Jakarta dan Bandung, Jawa Barat selama dua hari.
Drive test dimulai perjalanan dengan mobil dari kantor Smartfren di Jalan Subang No 45, Jakarta Pusat menuju Ciumbuleuit, Bandung, Rabu (18/6). Pengukuran kekuatan sinyal ini dengan modem berteknologi EVDO Rev B yang disambungkan ke laptop.
Sementara jurnalis dilengkapi Smartfren Andromax i3S dengan aplikasi RF Signal Tracker yang diunggah dari Google Play. Pengujian sinyal dengan Rev. A atau setara dengan 3G untuk GSM.
\"Silakan dicek sendiri. Jangan mau diceritakan,\" kata Vice President Network Management Smartfren, Munir Syahda Prabowo sebelum rombongan berangkat.
Sepanjang perjalanan, pergerakan sinyal yang ditunjukkan RT Signal Tracker rata-rata di angka -70 dBM dan -100 dBM. Sementara tanpa menggunakan aplikasi drive test, kekuatan sinyal antara 3-4 bar. \"Artinya sinyal masih normal. -100 dBM sampai -120 dBM warning dan selebihnya sudah lost,\" kata Munir.
Hanya di Kilometer (KM) 66, tangkapan RF Signal Tracker terus menurun dengan menyentuh -120 dBM sampai benar-benar hilang. Sekitar semenit, RF Signal Tracker kembali melacak sinyal di angka -70 dBM. \"Di KM 66 memang terjadi blind spot karena adanya interference. Tidak hanya di kita, tapi juga operator lain,\" ucap Munir.
Munir menjelaskan perjalanan Jakarta dan Jawa Barat dipilih sebagai area drive test karena pada mudik dan arus balik lebaran terjadi peningkatan 10 persen sampai 12 persen pengguna layanan. Untuk mengantisipasi lonjakan pengguna, pihaknya akan meningkatkan kapasitas BTS.
Keesokan harinya, Kamis (20/6), drive test kembali dilanjutkan. Kali ini, area yang dipilih adalah Ciumbuleuit menuju perkebunan teh dan hutan Sukawana, Parongpong Kabupaten Bandung Barat. Dengan ketinggian 1600 kilometer dari permukaan laut dan berada di kampung, RF Signal Tracker tetap mendeteksi sinyal.
Ketika masuk hutan, sama sekali blind spot. Tetapi kejadian itu tak berlangsung lama karena saat di akhir off-road, sinyal kembali normal.
Khusus di Bandung, BTS Smartfren sudah mencapai 700 dari 5900 BTS di seluruh wilayah Indonesia pada kuartal pertama tahun 2014. Sampai Desember 2014, Smartfren menargetkan penambahan BTS menjadi 6000–6500 BTS on air. (awa/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: