Kuncen PGC Minta Honor Tetap
BENTENG, BE - Pengelola makam balai buntar sekaligus juru kunci (kuncen) pintu makam, yang lebih dikenal makam Putri Gading Cempaka (PGC), Ibnu Sahir meminta honor tetap dari pemerintah daerah. Mengingat pengelolaan makam sudah dijadikan sebagai situs budaya dan sejarah itu membutuhkan biaya besar. Selain uang kebersihan juga membutuhkan pemeliharaan belum ada dipenuhi. “ Uang kebersihan, untuk apa dibangun gerbang yang megah dan besar, tapi kawasan makam ini terlihat kotor. Diperlukan kebersihan sekitar makam, misalnya racun rumput untuk penyemprotan sekitar makam. Tidak mungkin mengandalkan dana swadaya. Apalagi seperti saya yang tidak jelas kerja. Pemerintah mestinya harus menyiapkan dana khusus pemeliharaan,” katanya. Menurutnya, pembangunan gerbang untuk mempercantik makam putri itu, setiap harinya masih dikunci. Rencananya di pintu masuk akan disediakan kotak amal, setiap pengunjung yang datang bisa menyumbang dana amal. “ Bila sudah ada kotak amal, biaya listrik sudah bisa dipenuhi. Setiap hari akan dibuka gerbang, pengunjung bisa bebas masuk,” katanya. Ibnu menjelaskan, selama ini ada donatur tetap yang sering memberikan sumbangan untuk kebersihan, yang jumlahnya sangat terbatas. Bila Bupati tidak keberataan, besar harapannya ada insentif tetap untuk penjaga PGC. “Saya sudah lama menjaga makam ini, sudah aman dari perusakan. Kalau tidak keberatan, Bupati perlu menetapkan honor jaga,” jelasnya. Ia menambahkan, cukup banyak masyarakat yang datang melihat dan mengunjungi makam Putri Gading cempaka. Selain membayar nazar, pengunjung juga sekaligus untuk refresing, karena dari balik makam bisa melihat pantai lepas. “Pemandangan cukup indah dari atas makam Putri Gading Cempaka. Sunsetnya juga menarik, banyak pengunjung hunting poto,” tegasnya.(111)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: