Polemik Salat Berhadiah

Polemik Salat Berhadiah

ANGGOTA Komisi III DPRD Kota, Sofyan Hardi SE, meminta kepada Pemerintah Kota untuk meredakan polemik salat berhadiah. Menurutnya, bilamana Pemerintah Kota membiarkan polemik ini berlarut-larut, maka kinerja pemerintahan akan senantiasa terganggu. \"Masih adanya kelompok yang menolak program ini sebenarnya tidak bisa dipandang sebelah mata. Mungkin yang kita ketahui saat ini yang berani melakukan aksi masih sedikit. Tapi kalau masih diteruskan, bisa saja aksi yang sedikit ini berakumulasi menjadi gerakan besar. Sehingga bisa mengganggu kondusifitas pemerintahan,\" kata Sofyan, kemarin. Menurut Sofyan, seharusnya walikota dapat bertindak arif dan bijaksana dengan cara menghentikan program tersebut. Ia menyarankan agar hadiah-hadiah tersebut dikumpulkan dan diserahkan kepada lembaga-lembaga yang kompeten untuk disalurkan kepada mereka yang sangat membutuhkan. \"Dengan demikian kita tidak memelihara potensi konflik. Karena menurut laporan yang dewan terima maupun yang kami serap langsung dari masyarakat, sebagian besar masyarakat tidak setuju dengan program ini,\" ungkap pria yang juga menjabat sebagai Ketua MPC Pemuda Pancasila Kota Bengkulu ini. Sementara ustadz HM Syakirin Endar Ali kembali sesumbar akan memobilisasi massanya untuk menolak hadiah salat ini. Ia masih optimis bahwa apa yang dilakukannya akan diikuti oleh seluruh warga Bengkulu. \"Kita lihat saja nanti,\" ucapnya. Di sisi lain, Kepala Bagian Humas Setda Kota, Dr H Salahuddin Yahya MSi, menyatakan, pihaknya tidak akan menghentikan program ini. Menurutnya, setiap pribadi maupun kelompok berhak untuk menyampaikan aspirasinya sejauh memberikan kontribusi positif dalam modifikasi dakwah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota. (009)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: