Jalan Kedondong ”Crowded”
BENGKULU, BE - Sejumlah penghuni Ruko dan pengguna Jalan Kedondong Pasar Panorama kembali mendesak pemerintah untuk melakukan penertiban pedagang kaki lima (PKL) di kawasan tersebut. Pasalnya, bertumpuknya seluruh aktifitas di badan jalan tersebut, membuat suasana pasar tampak crowded, atau berjubel-jubel. \"Banyak kerja yang akhirnya tidak efektif untuk dilaksanakan. Mulai dari tukang sayur, tukang ikan, tukang parkir, sopir Angkot, tukang penjaja barang, belum lagi pembeli, semua tumpuk jadi satu. Apalagi hari libur. Gimana nggak crowded,\" kata Sulistiyo (34), salah satu pemilik Ruko di Jalan Kedondong, kemarin. Kepada jurnalis, Sulis merasa heran. Ia mengatakan, Pemerintah Kota sebenarnya sejak jauh hari sudah menyampaikan akan belajar dari Jokowi mengenai upaya yang tepat dalam membenahi penataan pasar, khususnya PKL. \"Sekarang saya malah curiga. Jangan-jangan pemerintah sendiri yang tidak punya niat baik untuk menata pasar. Kalau dibilang sulit, buktinya sudah banyak kepala daerah yang berhasil. Jokowi dan Risma sedikit diantaranya,\" ujar Sulis. Senada diungkapkan Anto Ahmad (28), sopir angkutan kota yang biasa melintasi Jalan Kedondong Panorama. Ia menyayangkan selalu gagalnya imbauan pemerintah agar warga masyarakat dapat membeli ditempat yang dibenarkan oleh aturan maupun perundangan-udangan. \"Ya, harusnya pemerintah jangan setengah-setengah. Kalau memang pemerintah tahu apa yang akan dilakukannya gagal, coba dong cara lain. Masak pedagang sudah diusir-usir dan dipukul-pukul terus tapi masih juga numpuk di jalan,\" ungkapnya dengan nada kesal. Pekan lalu, dua pejabat Pemerintah Kota telah memastikan akan menggelar penertiban kembali dalam waktu dekat. Penertiban-penertiban kedepan, selain ditujukan untuk penegakkan Peraturan Daerah (Perda), juga dilakukan untuk menyambut penilaian Piala Adipura tahap kedua. Namun hingga berita ini diturunkan, penertiban tersebut belum dilaksanakan. (009)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: