Krisis Listrik, Tak Bisa Maju

Krisis Listrik, Tak Bisa Maju

BENGKULU, BE - Hingga saat ini krisis listrik di Provinsi Bengkulu belum mampu diatasi dengan baik. Krisis listrik ini juga menjadi salah satu faktor yang menghambat atau menjadi kendala kemajuan Bengkulu. \"Sepanjang Bengkulu masih krisis listrik seperti saat ini, maka Bengkulu belum bisa maju. Karena listrik merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan untuk kemajuan suatu  daerah,\" kata Gubernur Bengkulu, H Junaidi Hamsyah SAg, MPd. Menurutnya,  Bengkulu memiliki hasil bumi yang melimpah. Namun harus dijual kepada orang luar  karena tidak bisa diolah di Bengkulu. Akibatnya,  barang tersebut kembali lagi ke Bengkulu dengan harga yang cukup tinggi. Sedang saat dijual, harganya cukup rendah. \"Salah satu contoh hasil bumi Bengkulu yang cukup banyak adalah pisang dari Enggano, kopi dari Rejang Lebong, jagung, ikan dan lainnya. Karena terkendala listrik, sehingga tidak ada pabrik pengolahannya di Bengkulu. Oleh petani pun hanya dijual dengan harga yang sangat murah.  Dengan demikian, Bengkulu sudah mengalami kerugian yang tidak sedikit,\" paparnya. Andaikan Bengkulu tidak krisis listrik, lanjutnya, maka perekonomian masyarakat akan meningkat dengan drastis. Karena akan bermunculan usaha rumah rangga (home industry), perusahaan menengah (CV) hingga perusahaan-perusahaan besar. \"Kalau sekarang bagaimana mau membuat usaha rumah tangga, CV atau perusahaan besar, untuk kebutuhan rumah tangga  saja listrik sering hidup-mati,\" ujarnya. Terkait hal itu, gubernur menyambut rencana PT Pertamina Geothermal Energy Indonesia yang berkeinginan membangun geothermal yang akan menghasilkan daya listrik di Bukit Daun yang terdapat di Kabupaten Rejang Lebong dan Lebong. \"Pak Gubernur sangat merespon keinginan kami. Karena dengan ada geothermal itu akan menghasilkan listrik untuk  untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di 2 kabupaten tersebut,\"  ungkap  Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Enegry, Roni Gunawan saat berkunjung ke gubernur belum lama ini. Roni juga mengungkapkan, bahwa gubernur Bengkulu siap memberikan rekomendasi perizinan lahan yang menggunakan hutan lindung (HL) itu.  \"Pak Gubernur siap memberikan rekomendasi tentang persetujuannya, nanti rekomendasi itu akan kita bawa di Kementerian Kehutanan untuk mendapatkan izin pembangunan geothermal itu,\" pungkasnya. (400)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: