Kemajuan Indonesia Terganjal Sikap Feodal
JAKARTA - Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Hajriyanto Y Thohari menyatakan bahwa berbagai penelitian menunjukkan seluruh prasyarat bagi Indonesia menjadi negara modern sudah terpenuhi. Sayangnya, semua prasyarat itu jadi tidak bernilai karena feodalisme yang masih kental di dalam diri masyarakat Indonesia.
\"Semua prasyarat untuk jadi negara modern sudah dipenuhi oleh Indonesia. Itu bukan kata saya. Tapi hasil penelitian berbagai lembaga negara asing tentang Indonesia. Namun prasyarat tersebut luntur hanya gara-gara feodalisme yang masih subur dalam keseharian masyarakat Indonesia,\" kata Hajriyanto dalam Dialog 4 Pilar Kebangsaan di gedung Nusantara IV, komplek Parlemen, Senayan Jakarta, Senin (24/2).
Menurutnya, khas orang Indonesia ketika sedikit saja mendapat jabatan di pemerintahan atau tempat enak di perusahaan tertentu maka saat itu pula muncul sikap feodalnya. Misalnya minta dilayani dan merasa diri paling hebat dan benar.
Karenanya, lanjut politisi Partai Golkar itu, rakyat pun malah jadi heran dan bertanya-tanya ketika ada pejabat bermobil sederhana dan mau turun menyapa masyarakat. “Kalau ada pejabat pemerintahan jika hanya pakai mobil sederhana mendatanginya, malah dipertanyakan, apa benar ini pejabat,\" katanya.
Lebih lanjut Hajriyanto mengatakan, rakyat sudah mempersepsikan pejabat berarti hidup mewah, memiliki ajudan dan protokeler. Sementara ketika ada pejabat memilih tanpa ajudan dan tak menggunakan protokoler, justru dianggap orang biasa saja.
\"Sikap pejabat dan masyarakat yang feodalistik inilah yang menyebabkan Indonesia tidak modern,\" imbuhnya.(fas/jpnn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: