NTP Bengkulu Turun 0,80 %
BENGKULU, BE- Awal tahun 2014 membawa kabar kurang menggembirakan bagi petani di Bengkulu. Hal ini dikarenakan terjadinya penurunan nilai tukar petani (NTP) pada bulan Januari lalu. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkuli mencatat NTP Bengkulu pada bulan Januari sebesar 97,30, atau turun sebesar 0,80 persen bila dibandingkan dengan NTP pada bulan Desember 2013, yang tercatat sebesar 98,08. Sementara nilai tukar usaha pertanian tercatat 102,70 atau naik sebesar 0,38 persen bila dibandingkan dengan bulan Desember 2013 yang tercatat sebesar 102,31. \" NTP juga menunjukkan daya tukar dari produk pertanian, dengan barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Semakin tinggi NTP, secara relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan/daya beli petani,\" jelas Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir Dodi Herlando MEcon. Penurunan NTP terjadi pada hampir semua subsektor. Kecuali subsektor tanaman pangan dan perikanan tangkap, dimana nilai pada masing-masing subsektor adalah sebagai berikut. Subsektor tanaman pangan 95,96 atau mengalami kenaikan sebesar 0,75 persen, subsektor hortikultura 97,69 atau turun sebesar 0.39 persen, subsektor tanaman perkebunan rakyat 96,27 atau turun sebesar 1,53 persen), subsektor peternakan 101,49 atau turun 1,05 persen. Sementara itu subsektor perikanan 100,33 atau turun 0,10 persen, subsektor perikanan tangkap 98,01 atau naik 0,37 persen dan subsektor perikanan budidaya 101,19 atau turun 0,27 persen. Sementara itu, untuk nilai tukar usaha pertanian, masing-masing subsektor terjadi kenaikan, kecuali subsektor tanaman perkebunan rakyat dan peternakan. Perubahan yang terjadi pada masing-masing subsektor adalah sebagai berikut tanaman pangan sebesar 2,08 persen, hortikultura sebesar 0,59 persen, tanaman perkebunan rakyat turun sebesar 0,19 persen, peternakan turun sebesar 0,44 persen, perikanan naik sebesar 1,02 persen, perikanan tangkap naik sebesar 0,89 persen dan perikanan budidaya naik sebesar 1,08 persen. \" Dari NTP ini kita bisa dijadikan indikator kesejahteraan petani, semakin tinggi dari nilai 110 maka petani akan semakin sejahtera begitu juga sebaliknya semakin rendah dari angka 100 maka petani akan semakin susah,\" jelas Dodi. Lebih lanjut Dodi menjelaskan, pada bulan Januari 2014, terjadi inflasi di daerah perdesaan sebesar 1,62 persen. Hal ini terjadi karena kenaikan indeks harga pada beberapa kelompok pengeluaran. Perubahan indeks pada masing-masing kelompok diantaranya adalah bahan makanan sebesar 2,22 persen, makanan jadi sebesar 1,76 persen, perumahan sebesar 1,34 persen serta transportasi dan komunikasi sebesar 0,82 persen.(251)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: