Rumah Warga Kebanjiran Lagi

Rumah Warga  Kebanjiran Lagi

\"\"CURUP, BE - Hujan lebat yang terjadi sejak pukul 15.12 WIB Kamis (22/11) kembali membuat puluhan rumah warga di jalan Belimbing, jalan Iskandar Ong, kawasan Taman Siswa jalan Ahmad Marzuki menjadi korban banjir dadakan. Air hujan kembali meluap dari saluran darainase dan menggenangi jalan. Warga yang memiliki pondasi rumah lebih rendah terpaksa harus disibukkan untuk menyelamatkan perabotan rumah agar tidak tergenang banjir.

Anehnya, banjir dadakan tersebut berangsur surut ketika hujan mulai redah. Namun mirisnya warga masih harus disibukkan untuk membersihkan rumah mereka yang dipenuhi sampah dan lumpur yang dibawa banjir.

Hombing (40) warga Rt 5 Rw 3 jalan Iskandar Ong Kelurahan Timbul Rejo mengaku harus kembali membersihkan rumahnya, karena digenangi banjir dadakan. \"Belum satu minggu rumah kami sudah kebanjiran, kalau hujan deras terus terjadi, artinya kami harus setiap hari membersihkan rumah akibat banjir. Tolonglah kepada pemerintah untuk membantu kami,\" pintanya. Banjir juga terjadi di jalan Kartini. Pantauan wartawan, sejumlah pertokoan yang ada di jalan Kartini terpaksa membangun bendungan penghalang banjir di depan toko mereka.

David (32) salah satu karyawan toko bangunan di Jalan Kartini, mengaku jika toko tempat Ia bekerja harus merugi karena banjir membuat puluhan sak semen digenangi air. \"Untuk mengatasi agar tidak terulang, bos kami membuat bendungan di depan toko, agar banjir tidak kembali masuk ke gudang toko,\" terangnya.

Arif (35) warga Kelurahan Timbul Rejo mengatakan, banjir dadakan ini sudah ke 4 kalinya terjadi selama musim penghujan ini. Artinya, dalam kurun waktu 1 bulan terakhir, sudah 4 kali terjadi banjir setiap kali hujan deras  datang.  “Drainase dan selokan jalan tidak bias menampung volume air hujan.

Sehingga meluber masuk ke badan jalan dan kerumah-rumah warga disini,” ujar Arif. Diakui Areif, dirinya dan warga yang lain sudah terbiasa mengalami kebanjiran seperti ini. Sebab, setiap kali hujan deras, banjir pasti terjadi. Dirinya juga mengaku tidak tahu pasti apa penyebab utama air hujan meluber dari aliran drainase dan selokan tersebut.

“Kami juga selalu melakukan gotong royong membersihkan lingkungan di sini. Tetapi masih saja kebanjiran.  Bahkan, saat banjir terakhir kali, kami sempat membuat bendungan kecil untuk mengarahkan aliran air agar kembali ke dalam selokan dan drainase yang ada di pinggir jalan,” ujar Arif.

Hanya saja, lanjut Arif, warga memang belum melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah untuk melakukan upaya mengatasi banjir dadakan ini. Tetapi, menurut dirinya, sudah seharusnya, pemerintah melakukan upaya tanpa harus diminta oleh warganya.

“Paling tidak, pemerintah dan jajarannya melakukan upaya untuk menanggulangi banjir ini.  Kalau tidak, setiap kali banjir kami pasti akan repot. Bahkan tidak jarang kami terpaksa harus kehilangan barang-barang elektronik kami karena terndam air,” ujar Arif. Di bagian lain, Devi (38), warga Jalan Iskandar Ong juga menyatakan hal yang serupa.  Dirinya meminta agar dinas instansi terkait dapat segera peduli dengan kondisi warganya. Apalagi, kelurahan Timbul rejo terletak tidak jauh dari lokasi perkantoran Dinas Pekerjaan Umum RL.  “Tidak mungkin mereka tidak tahu kondisi ini, sebab wilayah kami ini merupakan salah satu akses utama jalan menuju perkantoran PU,” tegas Devi. (999)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: